MODEL PREDIKSI KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) PADA WILAYAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2018) : Model Prediksi Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada Wilayah Perkotaan dan Perdesaan di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2018)

Wahyudi, M. Asrul (2022) MODEL PREDIKSI KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) PADA WILAYAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2018) : Model Prediksi Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada Wilayah Perkotaan dan Perdesaan di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2018). S1 thesis, Universitas Jambi.

	Text Skripsi Full M. Asrul Wahyudi.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB) | Request a copy
	Text Cover Skripsi M. Asrul Wahyudi.pdf Download (179kB)
	Text Halaman Pesetujuan dan Pengesahan Skripsi.pdf Download (911kB)
	Text Abstrak Skripsi M. Asrul Wahyudi.pdf Download (292kB)
	Text Bab I Skripsi M. Asrul Wahyudi.pdf Download (511kB)
	Text Bab V Skripsi M. Asrul Wahyudi.pdf Download (512kB)
	Text Daftar Pustaka Skirpsi M. Asrul Wahyudi.pdf Download (551kB)

Abstract

Background : There is a trend of increasing LBW cases in Indonesia. The proportion of LBW incidence varies by region of residence. The purpose of this study is to analyze the prediction model or risk factors for LBW events in urban and rural areas in Indonesia. Methods : The secondary research design used part of riskesdas 2018 data, 16,205 samples in urban areas and 19,048 samples in rural areas. The research variables were LBW, parity, maternal education and employment, maternal age, pregnancy status, ANC, TTD consumption, socioeconomic level, and gestational age. The analysis used is Complex Samples: Chi-Square and Multiple Logistic Regression. Results : The proportion of LBW incidence in urban areas is 5.1% and 5.8% in rural areas. The risk factors for LBW events in urban areas are maternal employment, ANC examination visits, low socioeconomic levels, and gestational age, the dominant factors are the gestational age that is not enough months (POR: 3.82; 95%CI: 3.12-4.68) after being controlled by the mother's work, an ANC examination visits, and low socioeconomic levels. The risk factors for LBW events in rural areas are the age of the mother giving birth <20 and >35 years, the status of unwanted pregnancy, low socioeconomic level, and gestational age, the dominant factors are the gestational age that is not enough months (POR: 2.67; 95%CI: 2.253.16) after being controlled by the age of the mother giving birth <20 and >35 years, the status of unwanted pregnancy, and the socioeconomic level is low. Conclusion : There are differences in the pattern of LBW event prediction models between urban and rural areas. In urban areas, the risk factor for LBW events leads to socioeconomic factors, while in rural areas the risk factors for LBW events lead to maternal factors. Keywords : LBW, Urban, Rural. Latar Belakang : Terjadi tren peningkatan kasus BBLR di Indonesia. Proporsi kejadian BBLR bervarian menurut wilayah tempat tinggal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis model prediksi atau faktor risiko kejadian BBLR pada wilayah perkotaan dan perdesaan di Indonesia. Metode : Desain penelitian secondary research menggunakan sebagian data Riskesdas 2018, 16.205 sampel di wilayah perkotaan dan 19.048 sampel di wilayah perdesaan. Variabel penelitian yaitu BBLR, paritas, pendidikan dan pekerjaan ibu, usia ibu melahirkan, status kehamilan, ANC, konsumsi TTD, tingkat sosial ekonomi, dan usia gestasi. Analisis yang digunakan adalah Complex Samples : ChiSquare dan Multiple Logistic Regression. Hasil : Proporsi kejadian BBLR pada wilayah perkotaan 5,1% dan 5,8% di wilayah perdesaan. Faktor risiko kejadian BBLR di perkotaan adalah pekerjaan ibu, kunjungan pemeriksaan ANC, tingkat sosial ekonomi rendah, dan usia gestasi, faktor dominan yaitu usia gestasi yang tidak cukup bulan (POR: 3,82; 95%CI: 3,124,68) setelah dikontrol oleh pekerjaan ibu, kunjungan pemeriksaan ANC, dan tingkat sosial ekonomi rendah. Faktor risiko kejadian BBLR di perdesaan adalah usia ibu melahirkan <20 dan >35 tahun, status kehamilan tidak diinginkan, tingkat sosial ekonomi rendah, dan usia gestasi, faktor dominan yaitu usia gestasi yang tidak cukup bulan (POR: 2,67; 95%CI: 2,25-3,16) setelah dikontrol oleh usia ibu melahirkan <20 dan >35 tahun, status kehamilan tidak diinginkan, dan tingkat sosial ekonomi rendah. Kesimpulan : Terdapat perbedaan pola model prediksi kejadian BBLR antara perkotaan dan perdesaan. Di perkotaan faktor risiko kejadian BBLR mengarah kepada faktor sosial ekonomi, sedangkan di perdesaan faktor risiko kejadian BBLR mengarah kepada faktor ibu. Kata Kunci : BBLR, Perkotaan, Perdesaan.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	LBW, Urban, Rural. BBLR, Perkotaan, Perdesaan.
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User:	WAHYUDI
Date Deposited:	22 Aug 2022 07:48
Last Modified:	22 Aug 2022 07:48
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/38734

Actions (login required)

View Item