Rizki Septiawati, Ratumas (2022) MODEL PROTEKSI DIRI SUKU ANAK DALAM (SAD) DALAM PENCEGAHAN KEJADIAN KECELAKAAN SELAMA PROSES PEMUNGUTAN HASIL HUTAN DI KEC. AIR HITAM KAB. SAROLANGUN PROVINSI JAMBI TAHUN 2022. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
Cover Skripsi.pdf Download (44kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI_Ratumas Rizki Septiawati.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (113kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (223kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (198kB) |
![]() |
Text
Surat Pernyataan dan Persetujuan Skripsi.pdf Download (4MB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (310kB) |
Abstract
Latar belakang : Kawasan hutan merupakan tempat bagi Masyarakat SAD untuk mencari sumber penghidupan, seperti Berburu, Mengambil Madu, Mengambil Rotan, dan Mengambil Jernang. Banyaknya faktor bahaya yang disebabkan bekerja dikawasan hutan, serta meningkatnya kasus kecelakaan di bidang kehutanan, sedangkan mereka SAD menganggap hutan sebagai tempat tinggal dan mereka mempunyai cara bagaimana melindungi diri dari bahaya kerja serta meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif observasional, untuk mengetahui model proteksi diri Suku Anak Dalam (SAD) dalam pemungutan hasil hutan. Data di peroleh dari 8 informan dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi di Kec. Air Hitam. Hasil : Dari pekerjaan pemungutan hasil hutan diperoleh model peoteksi diri SAD yaitu 1) Berburu, mempunyai risiko bahaya bertemu hewan buas dengan proteksi diri mengunakan bengkang, bahaya hewan yang diburu dengan proteksi diri mengunakan alat berburu sebagai senjata, bahaya tertimpa dahan pohon dengan proteksi diri mengunakan ilmu dari leluhur, bahaya meledaknya kecepek dengan proteksi diri melakukan pengecekan sebelum berburu, dan bahaya tertembak kecepek dengan proteksi diri mengunkan senter, 2) Mengambil Madu Sialang, mempunyai risiko bahaya sengatan lebah dengan proteksi diri mengunakan tunom, pantangan makanan dan memakai wewanggian, bahaya kepatahan lantak dengan proteksi diri mengunakan cawat dan mantra-mantra, dan bahaya putusnya rotan dengan proteksi diri menggunakan mantra-mantra, 3) Mengambil Rotan, mempunyai risiko bahaya terluka terkena parang dengan proteksi diri mengunakan parang yang tajam, bahaya tertusuk duri rotan dengan proteksi diri mengunakan pakaian panjang dan sarung tangan, bahaya terjatuh dengan proteksi melakukan sesesambat pado tuhan, dan bahaya terkena gigitan hewan berbisa dengan proteksi diri mengunakan alas kaki dan mengunakan parang sebagai senjata, 4) Mengambil Jernang, Mempunyai risiko bahaya terjatuh dengan proteksi diri menggunakan cawat dan sengkorot Kesimpulan : Masyarakat SAD mempunyai proteksi diri dari setiap pemungutan hasil hutan yaitu menggunakan bengkang atau alas kaki, menggunakan alat berburu sebagai senjata, memakai ilmu dari leluhur, melakukan pengecekan sebelum berburu, mengunakan senter, mengunakan tunom, pantang makanan dan memakai wewangian, mengunakan mantra-mantra, mengunakan cawat, mengunakan parang yang tajam, menggunakan pakian panjang dan sarung tangan, melakukan sesesambat pado tuhan, mengunakan parang sebagai senjata, dan mengunakan sengkorot. Kata kunci : SAD, Pemungutan hasil hutan, proteksi diri, bahaya, berburu, mengambil madu, mengambil rotan , mengambil jernang
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci : SAD, Pemungutan hasil hutan, proteksi diri, bahaya, berburu, mengambil madu, mengambil rotan , mengambil jernang |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Septiawati |
Date Deposited: | 09 Sep 2022 03:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2022 03:29 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/39173 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |