Sibarani, Koko Jardianto Rizky (2022) PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM RANSUM SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN ALTERNATIF TERHADAP PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japanica). S1 thesis, Universias Jambi.
![]() |
Text
cover koko.pdf Download (163kB) |
![]() |
Text
Abstrak.pdf Download (154kB) |
![]() |
Text
Bab 1.pdf Download (259kB) |
![]() |
Text
Bab 5.pdf Download (148kB) |
![]() |
Text
Skripsi Koko Sibarani fixxxxx.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
Daftar pustaka.pdf Download (285kB) |
![]() |
Text
lembar pengesahan skripsi.pdf Download (994kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon penggunaan tepung daun kelor (Moringa oliefera) dalam ransum sebagai pakan tambahan alternative alami dalam meningkatkan produksi telur puyuh (Coturnix coturnix japanica). Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 160 ekor puyuh betina umur 14 hari. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 4 ulangan, dengan kombinasi Ransum basal 100% (P0), Ransum basal 98% + 2% tepung daun kelor (P1), Ransum basal 96% + 4% tepung daun kelor (P2), Ransum basal 94% + 6% tepung daun kelor (P3), dan Ransum basal 92% + 8% tepung daun kelor (P4). Peubah yang diamati adalah Konsumsi Ransum, Konversi Ransum, Produksi Telur Harian. Analisis dilakukan dengan menggunakan ANOVA dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah konsumsi harian untuk P0 adalah sebesar 17 gram, P1 sebesar 16,79 gram, P2 sebesar 17,49 gram, P3 sebesar 16,48, dan P4 sebesar 85,60. Rata-rata nilai konversi ternak puyuh untuk P0 adalah sebesar 15,75%, P1 sebesar 16,79%, P2 sebesar 17,01%, P3 sebesar 18,61%, dan P4 sebesar 16,25%. Rata-rata produksi harian telur puyuh untuk P0 adalah sebesar 43,15%, P1 sebesar 44,83%, P2 sebesar 53%, P3 sebesar 49,04%, dan P4 sebesar 46,51%. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa untuk jumlah konsumsi ransum dan konversi ransum tidak berbeda nyata, sedangkan untuk produksi harian telur puyuh berbeda nyata. Hasil uji DMRT untuk produksi harian telur puyuh menunjukan bahwa perlakuan P2 nyata lebih tinggi dari perlakuan lain dan P0 paling rendah. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung daun kelor dalam ransum puyuh dapat secara signifikan meningkatkan jumlah produksi telur harian sampai taraf 4% . Kata Kunci : Tepung Daun Kelor, Produksi Telur Puyuh.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | SIBARANI |
Date Deposited: | 19 Sep 2022 02:39 |
Last Modified: | 19 Sep 2022 02:39 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/39547 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |