Hairunisa, Yatasya (2022) PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SELULOSA DARI LIMBAH KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L.) SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA NAPHTOL YELLOW. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN(1).pdf Download (121kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI TASYA BISSMILLAH FIX (5).pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
Abstrak_yatasya.pdf Download (258kB) |
![]() |
Text
bab 1_yatasya.pdf Download (730kB) |
![]() |
Text
bab 5_yatasya.pdf Download (262kB) |
![]() |
Text
Cover Tasya.pdf Download (115kB) |
![]() |
Text
daftar pustaka_yatasya.pdf Download (297kB) |
Abstract
Salah satu pewarna sintetik yang umum digunakan pada industri batik yaitu zat warna Naphtol Yellow. Zat pewarna Napthol merupakan zat pewarna yang kuat dan terdiri dari dua komponen yaitu napthol As (Anilid Acid) dan diazonium (garam). Zat warna yang terbentuk akan melekat pada serat dan memiliki gugus azo. Definisi Naphtol Yellow menurut ChEBI (Chemical Entities of Biological Interest) merupakan garam natrium organik yaitu garam disodium dari asam 5,7-dinitro-8-hydroxynaphthalene-2- sulfonic acid. Bahaya lainnya yang dapat ditimbulkan dari pengunaan Naphtol Yellow sebagai turunan dari 1-Naphtol menurut SIKerNas, apabila kontak dengan kulit timbul kemerahan dan rasa sakit. Bila terserap ke dalam kulit dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan kulit terkelupas dan keracunan kronis yang dapat terjadi akibat paparan terhadap kulit yang berulang kali menyebabkan dermatitis kulit. Salah satu solusi untuk mengurang dampak zat warna Naphtol Yellow terhadap lingkungan adalah dengan menggunakan adsorben alam yaitu selulosa dari kulit buah nanas (Ananas Comosus L.). Untuk memperoleh adsorben selulosa dari kulit buah nanas, diperlukan pemutusan ikatan antara selulosa dengan lignin dan hemiselulosa yang disebut dengan lignoselulosa. Prosesnya, diawali dengan tahapan delignifikasi untuk memutuskan ikatan lignin dan hemiselulosa menggunakan NaOH 3%. Kemudian tahapan bleaching (pemutihan) untuk mencerahkan warna pada serbuk selulosa yang diakibatkan masih adanya kandungan lignin dengan menggunakan NaOCl. Selulosa kulit buah nanas yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan instrumen FTIR (Fourier Transform Infra Red) , XRD (X-Ray Diffraction) dan SEM-EDX (Scanning Electron Microscopy-Electron Dispersive X-Ray). Proses adsorpsi zat warna Naphtol Yellow dilakukan dengan variasi pH yaitu dari pH 2 sampai pH 7, variasi waktu kontak dengan waktu yang digunakan 15, 30, 45, 60, 75, 90, 120, dan 150 menit, serta variasi konsentrasi zat warna Naphtol yaitu 10, 25, 50, 75, 100, 125, dan 150 ppm. Uji adsorpsi Zat warna Naphtol Yellow dianalisis menggunakan instrumen UV-Vis. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pH optimum pada pH 2 dengan efisiensi adsorpsi sebesar 95,50% dan kapasitas adsorpsi sebesar 1,87 mg/g, waktu kontak optimum pada waktu ke 30 menit dengan efisiensi adsorpsi sebesar 91,59% dan kapasitas adsorpsi sebesar 1,79 mg/g, serta konsentrasi optimum pada 150 ppm dengan kapasitas adsorpsi sebesar 11,80 mg/g.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Adsorben, Napthol Yellow, Selulosa, Nanas |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia |
Depositing User: | Hairunisa |
Date Deposited: | 20 Sep 2022 06:38 |
Last Modified: | 20 Sep 2022 06:38 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/39819 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |