Riski Hanura, Nabilla (2022) PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI PADA PENENTUAN KANDUNGAN THC (TETRAHYDROCANNABINOL) DALAM SAMPEL DAUN GANJA KERING (Cannabis Sativa L). MENGGUNAKAN GC-MS. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
Skripsi Full Text.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Cover.pdf Download (74kB) |
![]() |
Text
Halaman Pengesahan.pdf Download (206kB) |
![]() |
Text
Abstrak.pdf Download (148kB) |
![]() |
Text
Bab I.pdf Download (180kB) |
![]() |
Text
Bab V.pdf Download (153kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (247kB) |
Abstract
Salah satu jenis narkotika yang sangat berbahaya adalah ganja. Ganja berasal dari tanaman Cannabis Sativa yang dapat memberikan efek menjadi lebih rileks, euphoria yang berlebihan dan halusinasi pada pemakainya. Efek ini dihasilkan oleh senyawa psikoaktif yang terdapat pada tanaman ganja yaitu tetrahydrocannabinol. Agar dapat diperiksa, sampel barang bukti ganja harus di ekstraksi terlebih dahulu agar dapat meningkatkan kualitas senyawa target yaitu tetrahydrocannabinol. Metode ekstraksi mana yang paling baik dalam mengekstrak senyawa tetrahydrocannabinol dalam sampel daun ganja kering dengan melihat hasil validasi metodenya dengan parameter yaitu : linearitas, %recovery, presisi dan nilai LOD serta LOQ. Pada hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan nilai %rendemen untuk metode maserasi, sonikasi dan solid phase extraction (SPE) masing-masing sebesar : 32,78%, 49,99% dan 43,24%. Pengujian linearitas dilakukan dengan menggunakan larutan baku dengan berbagai konsentrasi (60, 80, 100, 200, 400, 600 ppm), dari variasi konsentrasi tersebut dibuat kurva kalibrasi yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi (ppm) vs luas area (corr area). Dari grafik yang telah dibuat, didapat kurva kalibrasi dengan persamaan y= 25663x + 331816 dengan nilai R2 sebesar 0,998. Untuk penentuan %recovery didapatkan data dari tiap metode adalah sebesar : 98,77% untuk metode maserasi, 105,44% untuk metode sonikasi dan 101,62% untuk metode SPE. Parameter yang diuji selanjutnya adalah penentuan presisi, pengujian ini dilakukan dengan melakukan pengulangan beberapa kali pada suatu sampel. Pada penentuan presisi didapatkan hasil %RSD nya untuk metode maserasi sebesar 0,61%, 1,27% untuk sonikasi dan SPE sebesar 1,43%. Parameter terakhir yang diuji adalah LOD dan LOQ dimana nilai ini adalah nilai minimal analit yang dapat terdeteksi oleh GC-MS, nilai LOQ didapat sebesar 3,26 ppm dan LOD 10,87 ppm.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekstraksi, Daun Ganja Kering, Tetrahydrocannabinol dan GC-MS. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia |
Depositing User: | HANURA |
Date Deposited: | 20 Oct 2022 06:37 |
Last Modified: | 20 Oct 2022 06:37 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/40443 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |