NAIBAHO, PATARDO (2022) GEOLOGI DAN GEOKIMIA GRANIT DI DESA TIMBOLASI DAN SEKITARNYA KECAMATAN BATHIN III ULU KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
ABSTRAK SKRIPSI.pdf Download (224kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (303kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Download (111kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (223kB) |
![]() |
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
SKRIPSI_PATARDO NAIBAHO_F1D217014.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Desa Timbolasi, Kecamatan Bathin III Ulu, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Secara fisiografi daerah penelitian terletak pada zona Perbukitan Barisan yang merupakan jalur busur magmatik Pulau Sumatra dan jenis batuannya merupakan intrusi pra-Tersier. Geologi daerah penelitian cukup kompleks, terdapat satuan morfologi bentuklahan perbukitan struktural (S1), bentuklahan lembah struktural (S2) dan bukit intrusi (V2) .Pola pengaliran yang berkembang adalah rectangular, subdendritik dan pola aliran sentrifugal. Terdapatnya 5 struktur sesar yang didominasi oleh sesar mendatar yaitu Sesar Sungai Pohong 2, Sesar Maringah, Sesar Sungai Apung Kecil 1 dan Sesar Sungai Apung Kecil 2 dengan arah Baratlaut – Tenggara serta Sesar Sungai Pohong 1 dengan arah Utara – Selatan. Granitoid Jura pada daerah penelitian tersusun dari batuan Granodiorit, Granit, Monzodiorit kuarsa dan Intrusi Andesit yang merupakan produk dari formasi pra-Tersier andesit dan basal (pTab). Akibat subduksi antara lempeng Hindia Terhadap tepian Barat pulau Sumatra menghasilkan magmatisme berupa batuan batuan intrusi yang kehadirannya cukup banyak di pulau Sumatra dimana beberapa intrusi itu merupakan intrusi granodiorit, granit, Monzodiorit kuarsa dan intrusi andesit pada zaman Jura hingga kapur yang terjadi pada daerah penelitian, batuan intrusi ini terbentuk karena adanya proses tektonik yang terus-menerus di pulau Sumatra. Berdasarkan hasil Analisis geokimia Granit di dapatkan bahwa jenis batuan merupakan beku Granit, lingkungan asal magma berada pada sub-alkaline, menurut Peccerillo dan Taylor (1976) seri magma menunjukkan bahwa batuan granit jura termasuk kedalam golongan high-Kcal-alkalineseries sedangkan pada diagram AFM menjelaskan terjadinya evolusi seri reaksi Bowen, yaitu evolusi magmatik yang dicirikan dengan tidak adanya pengkayaan unsur Fe pada awal proses diferensiasi magma. Proses ini terlihat dari kandungan FeO total yang cukup rendah dan seri magma nya adalah Kal-Alkalin. Dari data perhitungan menggunakan rumus Hutchinson (1977), sumber kedalaman intrusi magma pada formasi Granit Jura sampel PN 04 berada pada 158.292 KM dibawah dan permukaan bumi merupakan hasil dari subduksi menengah pada zona Benioff. Granit Jura berkaitan dengan pembentukan Island Calc-Alkaline Basalt. Magma kalk-alkali adalah magma khas yang dihasilkan dari zona subduksi (Wilson, 1989). Dari hasil ini bisa disimpulkan bahwa magma pembentuk beku Granit ini berada pada tatanan tektonik Destructive Plate Margin yang terletak pada zona konvergen dimana antara dua lempeng (subduksi samudra dengan benua) yang saling bertumbukan yang menghasilkan magma pada daerah busur kepulauan (Island Arc). Proses diferensiasi magma pada Granit Jura adalah anateksis yaitu pembentukan magma dari peleburan batu-batuan pada kedalam yang sangat dalam. Tipe granitoid daerah penelitian adalah Tipe-I-Metaluminus. Kata Kunci: Geologi, Granitoid, Petrografi, metaluminus, differensiasi, Island Calc-Alkaline Basalt
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Geologi, Granitoid, Petrografi, metaluminus, differensiasi, Island Calc-Alkaline Basalt |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Geologi |
Depositing User: | NAIBAHO |
Date Deposited: | 05 Dec 2022 01:32 |
Last Modified: | 05 Dec 2022 01:32 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/41387 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |