Analisis sifat fisis tanah pada stabilitas tanah lempung dengan campuran arang kayu dan garam (NaCl)

Rahayu, Yeni (2022) Analisis sifat fisis tanah pada stabilitas tanah lempung dengan campuran arang kayu dan garam (NaCl). S1 thesis, Fisika.

[img] Text
SKRIPSI FULL TEXT YENI RAHAYU (F1C318014)_FISIKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
cover yen.pdf

Download (246kB)
[img] Text
halaman pengesahan yen.pdf

Download (264kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (318kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (226kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (207kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (223kB)

Abstract

Tanah lempung mempunyai kandungan air yang tinggi. Kandungan air yang tinggi akan mempengaruhi kekuatan tanah dan kestabilan tanah jika menerima beban. Tanah lempung bersifat kohesif dan memiliki kembang susut yang tinggi yaitu mengembang pada kondisi basah dan menyusut pada waktu kering sehingga menyebabkan kerusakan pada struktur jalan yang menjadikan jalan bergelombang atau retak-retak. Oleh karena itu, perlu dilakukannya suatu perbaikan tanah agar bisa mendirikan bangunan diatasnya. Untuk itu, tanah lempung harus dilakukan stabilitas tanah. Stabilisasi tanah merupakan cara untuk memperbaiki sifat fisis tanah. Proses stabilisasi meliputi pencampuran tanah dengan bahan lain untuk memperoleh sifat fisis tanah yang memenuhi syarat- syarat teknis tertentu. Pada penelitian ini dilakukan analisis stabilitas tanah Lempung dengan pencampuran arang kayu 6% dan garam (NaCl) 6%, 8%, 10%,12%, 14%, 16%. Pengujian sifat fisis tanah lempung dilakukan di Laboratorium tanah UPTD Laboratorium Bahan Kontruksi Dinas Pekejaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi yaitu melakukan pengujian sifat fisis tanah dimana pengujian sifat fisis yang dilakukan berupa berat jenis, analisa butiran tanah dan konsistensi Atterberg dengan menggunakan pedoman Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil yang diperoleh yaitu pengujian tanah lempung asli didapatkan analisa butiran tanah yang lolos saringan no. 200 berkisar lebih dari 35% yaitu 98,342%. Dengan nilai berat jenis sebesar 2,57 gr/cc, konsistensi atterberg batas cair (LL) 34,21%, Batas plastis (PL) 19,73% dan Indeks Plastisitas (PI) 14,48%. Kemudian tanah lempung dengan pencampuran arang kayu 6% dan garam (NaCl) menggunakan variasi presentase 6%, 8%, 10%, 12%, 14%, 16% mengalami perubahan yaitu nilai berat jenis 2,68gr/cc terjadi kenaikan, konsistensi atterberg batas cair 26,235%, batas plastis 17,645% dan indeks plastisitas 8,45% mengalami penurunan. Stabilitasi tanah lempung dengan pencampuran arang kayu dan garam (NaCl) mengalami perubahan yaitu berat jenis terjadi kenaikan yang awalnya tanah asli merupakan tanah lempung organik, menjadi tanah lanau organik. Konsistensi atterberg mengalami penurunan seiring dengan penambahan variasi, tanah lempung asli memiliki tingkat pengembangan menengah menjadi tingkat pengembangan rendah. Semakin besar kadar presentase pencampuran arang kayu dan garam (NaCl) maka berat jenis akan mengalami kenaikan dan konsistensi atterberg akan mengalami penurunan.

Type: Thesis (S1)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Fisika
Depositing User: Rahayu
Date Deposited: 14 Dec 2022 08:07
Last Modified: 14 Dec 2022 08:07
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/42169

Actions (login required)

View Item View Item