Satria, Cecep (2022) KEHIDUPAN ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI 1967-1998. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (90kB) |
![]() |
Text
cover.pdf Download (110kB) |
![]() |
Text
KATA PENGANTAR.pdf Download (196kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (213kB) |
![]() |
Text
Halaman pengesahan.pdf Download (929kB) |
![]() |
Text
Halaman pernyataan.pdf Download (971kB) |
![]() |
Text
Halaman Persetujuan.pdf Download (911kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (347kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (259kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (309kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (94kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Download (212kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (288kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
cecep satria skripsi full.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Cecep Satria. 2022. Kehidupan Etnis Tionghoa Di Kecamatan Sungai Penuh Kabupaten Kerinci 1967-1998. Skripsi. Program Studi S-1 Sejarah Universitas Jambi Ada banyak suku yang berbeda di daerah Sungai Penuh, termasuk orang Tionghoa. Masyarakat Tionghoa sudah lama tinggal di Indonesia, dan seiring berjalannya waktu, mereka berpindah agama menjadi lebih mirip dengan masyarakat Indonesia. Ini merupakan perubahan yang sangat penting, karena mencerminkan kebijakan pemerintah pada era Soeharto. Ada beberapa aturan yang diberlakukan pemerintah untuk memastikan etnis Tionghoa berasimilasi dengan masyarakat yang lebih luas. Mereka diharuskan memilih agama yang disetujui pemerintah, dan ini bisa menjadi perubahan besar bagi sebagian orang. Penelitian sejarah melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber dan kemudian mengkritiknya untuk melihat apakah data tersebut akurat. Setelah itu, peneliti akan menggunakan analisis mereka untuk menulis artikel sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Tionghoa yang tinggal di Sungai penuh memiliki karakteristik yang berbeda dengan lainnya. Orang Tionghoa yang tinggal di Sungai Penuh terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Tionghoa peranakan dan Tionghoa asli. Setiap kelompok memiliki cara berbicara, kehidupan sosial, budaya, dan praktik bisnisnya sendiri. Para pengusaha Cina diberi kesempatan untuk mengembangkan usahanya dengan cara yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Birokrasi dapat menjadi masalah dalam bisnis, serta prasangka terhadap bisnis asing. Untuk menyelesaikan sesuatu, pemerintah bekerja sama dengan elit pribumi, elit pribumi yang dimaksud adalah para pedagang lokal. Kolaborasi bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Kata Kunci: Sungai ,Penuh, Tionghoa, Ekonomi
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sungai ,Penuh, Tionghoa, Ekonomi |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | SATRIA |
Date Deposited: | 21 Dec 2022 06:50 |
Last Modified: | 21 Dec 2022 06:50 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/42804 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |