Permatasari, Dian (2022) PERTUMBUHAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY DENGAN PEMBERIAN RANSUM SOSIS YANG MENGANDUNG NITRIT DAN EKSTRAK RESIN JERNANG (Daemonorops draco). S1 thesis, Teknologi Hasil Pertanian.
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (123kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (911kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (22kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (13kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (104kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (10kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (94kB) |
Abstract
ABSTRAK ¬— Jernang adalah resin berwarna merah hasil sekresi dari buah rotan (Daemonorops draco) yang dapat digunakan sebagai pengawet dalam pembuatan sosis sapi. Jernang mengandung beberapa pigmen seperti drakorhodin, merupakan turunan senyawa flavonoid antosianin. Flavonoid termasuk ke dalam golongan senyawa polifenol yang bersifat antimikroba dan antioksidan. Pemanfaatan polifenol sebagai bahan pengawet mempengaruhi daya cerna protein. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari daya cerna sosis sapi yang diberikan ekstrak resin jernang sebagai pengawet pengganti nitrit yang bersifat karsinogenik. Penelitian ini dilakukan secara in vivo dengan menggunakan tikus putih galur Sprague Dawley sebanyak 15 ekor berumur 4 minggu dan telah lepas sapih sebagai hewan coba. Hewan coba diberikan tiga jenis ransum yaitu ransum kasein, ransum nitrit dan ransum sosis ekstrak resin jernang dengan masing-masing kelompok perlakuan sebanyak 5 ekor tikus. Parameter yang diamati antara lain adalah Penambahan Berat Badan, Total Konsumsi Ransum, Feed Conversion efficiency (FCE) dan Protein Efficiency Ratio (PER). Data yang telah diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan merata-ratakan hasil pengamatan dan menghitung standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pertumbuhan yang tidak jauh berbeda dari tiga kelompok tikus percobaan. Berat badan kelompok ransum kasein lebih tinggi (85,03%) dibandingkan dengan rata-rata kenaikan berat tikus ransum nitrit (57,04gr) dan ransum ekstrak resin jernang (50,73%). Rata-rata konsumsi ransum kelompok kasein lebih tinggi (271 gr) dibandikan dengan kelompok nitrit (235,30) dan ekstrak resin jernang (228,07). Nilai FCE kelompok kasein (31,38%) disusul oleh kelompok nitrit (24,23%) dan ekstrak resin jernang (22,29%). Nilai PER kelompok kasein (3,14), nitrit (2,42) dan ekstrak resin jernang (2,23). Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan berat badan tikus pada kelompok nitrit dan ekstrak resin jernang namun perbedaaan ini tidak terlalu tinggi sehingga dapat disimpulkan pemberian ransum sosis nitrit dan ekstrak resin jernang sama-sama efisien dan efektif mempengaruhi pertumbuhan hewan coba dan ekstrak resin jernang dapat dijadikan alternatif pengganti nitrit sebagai pengawet dalam pembuatan sosis sapi. Kata kunci: ekstrak resin jernang, daya cerna, sosis sapi.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | PERMATASARI |
Date Deposited: | 20 Dec 2022 08:31 |
Last Modified: | 20 Dec 2022 08:31 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/42808 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |