Syafutra, Irfandy and Farid, Faizar and Lagowa, Muhammad Ikrar (2021) Pengaruh Kemiringan Sluice Box terhadap Proses Pemisahan Pasir Besi Berdasarkan Perbedaan Specific Gravity pada Skala Laboratorium. Jurnal Teknik Kebumian, 7 (1). pp. 26-35. ISSN 2447-8583
![]() |
Text
JURNAL JTK 4.pdf Download (924kB) |
Abstract
Pengolahan bahan galian bertujuan untuk mendapatkan konsentrat partikel mineral tertentu dan untuk mendapatkan kualitas konsentrat yang memuaskan serta pemurnian logamnya. Untuk konsentrasi mineral, mineral partikel harus bebas atau hanya mengandung sedikit mineral lainnya. Dalam pengolahan bahan galian terdapat beberapa metode yang digunakan di mana salah satunya adalah metode gravitasi. Salah satu alat yang menerapkan metode gravitasi adalah sluice box. Diketahui bahwa kemiringan dari sluice box dapat mempengaruhi nilai recovery (R) dan kadar konsentrat (K) yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan studi literatur terlebih dahulu kemudian barulah dilakukan pengambilan data sebagai pembuktian korelasi antara faktor sudut kemiringan terhadap jumlah kadar konsentrat dan perolehan recovery yang dihasilkan dalam tahapan konsentrasi pasir besi dengan menggunakan alat sluice box. Penelitian ini memfokuskan pengaruh kemiringan alat dalam pencapaian konsentrat yang dihasilkan serta menghitung banyak kadar umpan dan berat konsentrat, dengan beberapa batasan yaitu mineral yang digunakan adalah pasir besi sebagai mineral yang dicari dan pasir silika sebagai tailing yang berukuran mesh 80. Penelitian dilakukan tanpa mengubah parameter lain di mana menggunakan debit air yang tetap yaitu 0,42 l/s, desain riffle tegak lurus dengan tinggi riffle berukuran 2 cm sebanyak 3 riffle dan tanpa menggunakan karpet. Dalam hal ini perubahan kemiringan menunjukkan bahwa semakin miring kondisi alat maka semakin cepat laju air sehingga menyebabkan umpan di dalamnya semakin banyak pula yang terdorong lebih jauh. Dampaknya berupa nilai recovery yang semakin menurun seiring dengan meningkatnya sudut yang digunakan. Kadar pada sudut 2 ̊ memiliki kadar paling tinggi dari sudut lain yang digunakan. Hal ini dikarenakan perolehan kadar tidak hanya dipengaruhi oleh factor kemiringan namun banyak faktor lain yang menentukan hasilnya seperti debit air, laju air, bentuk riffle dan lainnya. Meskipun kemiringan ditingkatkan, air masih mengalami kesulitan untuk melewati riffle sehingga turbulensi yang terjadi masih kurang dan menyebabkan mineral yang lebih ringan tertahan didasar riffle akibat terjepit oleh mineral yang lebih berat. Selain itu semakin besar kemiringan semakin kecil perolehan recovery yang dihasilkan karena kecepatan air yang mengalir semakin besar menyebabkan material terdorong lebih jauh serta semakin miring alat maka daya tampung riffle semakin sedikit.
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Lagowa |
Date Deposited: | 13 Jan 2023 03:05 |
Last Modified: | 13 Jan 2023 03:05 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/43454 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |