GAMBARAN TATALAKSANA TALASEMIA ANAK PADA DUA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DI PROVINSI JAMBI

Daniela, Duha (2023) GAMBARAN TATALAKSANA TALASEMIA ANAK PADA DUA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DI PROVINSI JAMBI. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
Skripsi full text.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Cover.pdf

Download (18kB)
[img] Text
Halaman Persetujuan dan Pengesahan.pdf

Download (262kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (134kB)
[img] Text
Bab 1.pdf

Download (87kB)
[img] Text
Bab 5.pdf

Download (11kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (87kB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Talasemia merupakan sindrom kelainan genetik yang menyebabkan gangguan sintesis hemoglobin. Indonesia merupakan bagian dari wilayah ‘Sabuk Talasemia’ dengan prevalensi karier yang cukup tinggi. Pada tahun 2018, pemerintah mengeluarkan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Talasemia sebagai acuan dalam penatalaksanaan pasien talasemia di seluruh Indonesia. Tujuan: Untuk mengevaluasi dan melihat gambaran implementasi PNPK talasemia anak di dua RSUD di Provinsi Jambi, yaitu RSUD Raden Mattaher dan RSUD H. Abdul Manap Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data penelitian ini adalah melalui indepth interview dengan dokter spesialis anak yang menatalaksana pasien talasemia. Triangulasi data dilakukan dengan wawancara kepada perawat, apoteker dan orang tua pasien serta dari field note. Hasil wawancara kemudian ditungkan dalam bentuk transkrip wawancara, yang kemudian dianalisis secara kualitatif Hasil: Wawancara terhadap 10 informan menemukan bahawa tatalaksana talasemia anak di dua RSUD belum seluruhnya sesuai dengan PNPK. Keterbatasan alat pemeriksaan diagnostik dan ketiadaan konsultan hemato-onkologi menyebabkan pasien harus dirujuk terlebih dahulu ke rumah sakit tipe A di Palembang. Ketiadaan alat pemeriksaan ferritin dan MRI T2* menghambat pemantauan penyakit. Terdapat perbedaan kebijakan tatalaksana antara kedua rumah sakit, terkait dengan kebijakan klaim BPJS. Obat kelasi hanya tersedia jenis deferiprone. Konsultasi gizi dan psikiatri belum maksimal dikerjakan. Kesimpulan: Keterbatasan sumber daya manusia konsultan hemato-onkologi, fasilitas pemeriksaan diagnostik dan penunjang, serta perbedaan kebijakan tatalakasana di masing-masing rumah sakit berkontribusi kepada belum tercapainya layanan talasemia anak sesuai PNPK talasemia anak. Hal ini perlu dijadikan perhatian untuk diupayakan solusi Keywords: PNPK, talasemia, tata laksana

Type: Thesis (S1)
Subjects: R Medicine > RJ Pediatrics
R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
Depositing User: Duha
Date Deposited: 11 Jan 2023 07:48
Last Modified: 11 Jan 2023 07:48
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/43971

Actions (login required)

View Item View Item