Pemanfaatan Minyak Atsiri Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) Sebagai Campuran Lilin aromaterapi

Nurmeiza, Zulfa (2022) Pemanfaatan Minyak Atsiri Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) Sebagai Campuran Lilin aromaterapi. S1 thesis, Universitas Jambi.

	Text RINGKASAN.pdf Download (257kB)
	Text PENDAHULUAN.pdf Download (355kB)
	Text KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Download (242kB)
	Text Skripsi Full Zulfa Nurmeiza.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text COVER.pdf Download (21kB)
	Text Halaman Pengesahan.pdf Download (279kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (262kB)

Abstract

Pemanfaatan Minyak Atsiri Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) Sebagai Campuran Lilin aromaterapi. (Skripsi oleh Zulfa Nurmeiza dibawah bimbingan Ibu Ade Yulia, S.TP., M.Sc. dan Ibu Ir. Riana Anggraini, S.Hut., M.Si., I.PM) Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) adalah salah satu jenis tanaman hutan yang memiliki mutu sangat baik dengan nilai ekonomi tinggi karena kayunya mengandung resin yang harum. Gaharu sebagian besar tumbuh pada tegakan hutan hujan tropis, dataran rendah dari kering hingga rawa dengan ketinggian 0-1.000 mdpl. Pemanfaatan kayu gaharu dapat dilakukan 3-4 tahun setelah kayu terinfeksi jamur atau luka yang dapat menghasilkan resin gaharu sehingga pemanfaatan daun gaharu akan menjadi sangat penting. Daun gaharu mempunyai banyak kandungan, beberapa kandungan yang terdapat pada daun gaharu melalui skrining fitokimia antara lain alkaloid, terpenoid, saponin dan tannin (Khalil et al., 2013). Menurut Alimon (2011) ekstrak daun gaharu memiliki kemampuan dalam menghambat aktivitas beberapa bakteri, ekstrak metanol dan air dari daun A. malaccensis memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Banyaknya senyawa-senyawa yang terkandung dalam daun gaharu dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai teh daun gaharu atau dijadikan minyak atsiri sebagai campuran pengobatan alternatif. Minyak atsiri tersusun dari senyawa yang bukan suatu efek akibat campurannya sehingga terciptalah wangi yang berbeda. Aromaterapi ialah bentuk lain dari pengobatan alternatif yang berasal dari wangian dengan senyawa aromatik. Maniapoto (2002) menyebutkan bahwa aromaterapi tersebut memiliki manfaat untuk meningkatkan kesehatan fisik seseorang dan mental seseorang sehingga berpengaruh pada tingkat emosional dan spiritualnya.. Lilin aromaterapi merupakan alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi (penghirupan). Lilin aromaterapi terbuat dari campuran lilin dengan minyak atsiri sebagai salah satu cara pengobatan alternatif dari bau-bauan. Lilin aromaterapi akan menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar (Primadiati, 2002). Aromaterapi melalui penciuman merupakan jalur yang sangat cepat dan efektif untuk menanggulangi masalah gangguan emosional seperti stress atau depresi. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 3 (tiga) bulan, dari bulan Maret hingga Mei 2021. Pembuatan ekstrak minyak atsiri daun gaharu dilaksanakan di Desa Pulau Aro, Kecamatan. Tabir Ulu, Kabupaten. Merangin. Pembuatan lilin aromaterapi dengan campuran minyak atsiri daun gaharu dan pengujian organoleptik serta mutu lilin aromaterapi dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan, Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor yaitu konsentrasi minyak atsiri daun gaharu 1%, 2% dan 3%. Pengujian yang dilakukan adalah Uji Organoleptik dan Uji Mutu Lilin Aromaterapi dengan 25 ulangan untuk Uji Organoleptik dan 6 ulangan untuk Uji Mutu Lilin Aromaterapi. Parameter yang diamati adalah letak sumbu, warna dan nyala api, bentuk fisik, aroma sebelum dibakar, aroma saat dibakar, kekerasan, titik leleh dan waktu bakar. Hasil penelitian menunjukkan lilin aromaterapi terbaik berdasarkan uji organoleptik terdapat pada lilin aromaterapi yang memiliki konsentrasi minyak atsiri daun gaharu 2% dengan letak sumbu (agak tengah – tengah), warna dan nyala api (kuning berjelaga), bentuk fisik (tidak retak atau patah), aroma sebelum dibakar (suka) dan aroma saat dibakar (suka). Perlakuan minyak atsiri tidak memberikan pengaruh yang nyata, selain itu uji organoleptik dapat membantu menentukan kualitas lilin aromaterapi yang dihasilkan. Hasil uji mutu lilin aromaterapi yang dilakukan secara mandiri didapat bahwa lilin aromaterapi dengan konsentrasi 3% yang memiliki kualitas lilin terbaik dengan tingkat kekerasan (13 mm) paling keras, titik leleh (62°C) paling rendah dan waktu bakar (567 menit) paling lama. Berdasarkan diskusi umum lilin aromaterapi terbaik dari hasil pengujian keseluruhan adalah lilin aromaterapi dengan kandungan minyak atsiri 3%. Utilization of Agarwood Leaf Essential Oil (Aquilaria malaccensis Lamk.) As a Mixture of Aromatherapy Candles. (Thesis by Zulfa Nurmeiza under the guidance of Mrs. Ade Yulia, S.TP., M.Sc. and Mrs. Ir. Riana Anggraini, S.Hut., M.Sc., I.PM) Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) is a type of forest plant that has very good quality with high economic value because its wood contains fragrant resin. Gaharu mostly grows in tropical rain forest stands, lowlands from dry to swamp with an altitude of 0-1,000 meters above sea level. The utilization of gaharu wood can be done 3-4 years after the wood is infected with fungi or wounds which can produce gaharu resin so that the utilization of gaharu leaves will be very important. Gaharu leaves have many ingredients, some of the ingredients found in gaharu leaves through phytochemical screening include alkaloids, terpenoids, saponins and tannins (Khalil et al., 2013). According to Alimon (2011) gaharu leaf extract has the ability to inhibit the activity of several bacteria, methanol and water extracts from A. malaccensis leaves have the ability as antioxidants. The large number of compounds contained in gaharu leaves can be used directly as gaharu leaf tea or used as essential oils as a mixture of alternative medicine. Essential oils are composed of compounds that are not an effect due to the mixture so that a different fragrance is created. Aromatherapy is another form of alternative medicine that comes from fragrances with aromatic compounds. Maniapoto (2002) states that aromatherapy has the benefit of improving one's physical and mental health so that it affects one's emotional and spiritual levels. Aromatherapy candles are an alternative to the application of aromatherapy by inhalation (inhalation). Aromatherapy candles are made from a mixture of wax and essential oils as an alternative treatment for odors. Aromatherapy candles will produce a scent that gives a therapeutic effect when burned (Primadiati, 2002). Aromatherapy through smell is a very fast and effective way to deal with emotional problems such as stress or depression. This research was carried out for approximately 3 (three) months, from March to May 2021. The production of gaharu leaf essential oil extract was carried out in Pulau Aro Village, District. Tabir Ulu, Regency. Winking. Making aromatherapy candles with a mixture of gaharu leaf essential oil and organoleptic testing and quality of aromatherapy candles is carried out at the Forest Product Technology Laboratory, Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Jambi. This study used a completely randomized design with one factor, namely the concentration of essential oil of gaharu leaves 1%, 2% and 3%. The tests carried out were the Organoleptic Test and Quality Test of Aromatherapy Candles with 25 repetitions for the Organoleptic Test and 6 repetitions for the Quality Test of Aromatherapy Candles. Parameters observed were the location of the wick, color and flame, physical form, aroma before burning, aroma when burning, hardness, melting point and burning time. The results showed that the best aromatherapy candles based on organoleptic tests were found in aromatherapy candles which had a concentration of 2% gaharu leaf essential oil with the location of the wick (slightly in the middle), color and flame (sooty yellow), physical form (not cracked or broken), the aroma before burning (like) and the aroma when burning (like). The essential oil treatment did not have a significant effect, besides that the organoleptic test could help determine the quality of the aromatherapy candles produced. The results of the independent aromatherapy candle quality test found that aromatherapy candles with a concentration of 3% had the best wax quality with the hardest level (13 mm), the lowest melting point (62°C) and the longest burning time (567 minutes). . Based on the general discussion, the best aromatherapy candle from the overall test results is an aromatherapy candle with an essential oil content of 3%.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Minyak daun gaharu, uji organoleptik, dan lilin aromaterapi
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Pertanian > Kehutanan
Depositing User:	Nurmeiza
Date Deposited:	13 Jan 2023 03:07
Last Modified:	13 Jan 2023 03:07
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/44144

Actions (login required)

View Item