Khairul, Khairul (2023) KAJIAN EFEK RESIDU AMELIORAN IN SITU BATU BARA BITUMINOUS DAN LAPISAN PENGOTORNYA TERHADAP SIFAT FISIKA-KIMIA TANAH REKLAMASI TAMBANG BATU BARA DAN HASIL KEDELAI. S2 thesis, Pertanian Agroekoteknologi.
Text
TESIS_KAJIAN EFEK RESIDU AMELIORAN IN SITU BATU BARA BITUMINOUS DAN LAPISAN PENGOTORNYA TERHADAP SIFAT FISIKA-KIMIA TANAH REKLAMASI TAMBANG BATU BARA DAN HASIL KEDELAI.pdf Download (2MB) |
|
Text
COVER.pdf Download (48kB) |
|
Text
Halaman Persetujuan.pdf Download (854kB) |
|
Text
Abstrask.pdf Download (36kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (32kB) |
|
Text
Kesimpulan.pdf Download (31kB) |
Abstract
Pemberian amelioran organik yang lambat melapuk ke dalam tanah diharapkan dapat berdampak jangka panjang untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Sumber karbon organik in situ yang mudah diperoleh pada lahan reklamasi tambang batu bara adalah batu bara itu sendiri dan lapisan pengotornya. Karbon organik asal batu bara dan lapisan pengotornya adalah yang jenis lambat melapuk, sehingga residunya dapat bertahan lama di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh residu tahun pertama amelioran in situ batu bara bituminous dan lapisan pengotornya terhadap perbaikan sifat fisik dan kimia tanah reklamasi tambang batu bara dan hasil kedelai. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 jenis perlakuan dan percobaan dalam pot. Perlakuan yang dicobakan adalah residu tahun pertama dari pemberian amelioran in situ, yakni: 1) Residu Kontrol (K0), 2) Residu Amelioran in situ batu bara bituminous bituminous (C) dan 3) Residu Amelioran Pengotor Batu bara (parting) (B). Batu bara dan pengotor (parting) batu bara keduanya diuji dengan 5 dosis yang masing-masing terdiri dari 5, 10, 15, 20 dan 25 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu tahun pertama amelioran in situ batu bara bituminous bituminous dan pengotor batu bara berpengaruh nyata terhadap beberapa sifat kimia tanah reklamasi tambang batu bara. Kedua jenis residu amelioran tersebut berpengaruh sangat nyata dalam meningkatkan C-organik, asam humat dan kandungan N total. Peningkatan C-organik tanah tertinggi oleh ameliorasi residu batu bara bituminous terjadi dosis 25 ton/ha (C5), sedangkan pada pengotor batu bara dosis 20 ton/ha (B4).
Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | KHAIRUL |
Date Deposited: | 25 Jan 2023 06:57 |
Last Modified: | 25 Jan 2023 06:57 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/44670 |
Actions (login required)
View Item |