Manalu, Perija (2022) Dinamika Suhu dan Kelembaban Inceptisol Akibat Penggunaan Pupuk Kotoran Ayam dan Mulsa Organik pada Pertanaman Kunyit (Curcuma domestica Val). S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
Abstrak.pdf Download (7kB) |
![]() |
Text
Bab 1.pdf Download (227kB) |
![]() |
Text
Bab 5.pdf Download (5kB) |
![]() |
Text
Cover.pdf Download (9kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (19kB) |
![]() |
Text
Pengesahan.pdf Download (72kB) |
![]() |
Text
Full Skripsi Perija Yusipa Manalu (D1A018125).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Inceptisol merupakan ordo tanah muda yang belum mengalami perkembangan lanjut dan memiliki tekstur tanah beragam yang berpengaruh terhadap suhu dan kelembaban tanah. Suhu tanah merupakan salah satu unsur iklim mikro yang penting pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, kelembaban tanah, aerasi, aktifitas mikroba dan ketersediaan hara bagi tanaman. Semakin tinggi rata-rata suhu tanah maka akan semakin rendah rata-rata pertumbuhan tanaman, hal ini karena pada suhu tinggi enzim dan hormon yang memacu pertumbuhan tidak dapat bekerja optimal. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan suhu dan kelembaban tanah yakni dengan menggunakan pupuk organik dan mulsa organik. Pupuk yang digunakan berasal dari kotoran ayam dan mulsa organik berasal dari alang-alang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk kotoran ayam dan persentase tutupan mulsa organik terhadap suhu dan kelembaban tanah serta pertumbuhan tanaman kunyit. Penelitian dilaksanakan di Desa Ibru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi yang berlangsung selama kurang lebih 6 bulan dari Juni 2021 sampai Desember 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 12 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga terdapat 36 petak percobaan. Ukuran petak percobaan 3,5 m x 2 m dengan jarak antar tanaman 50 cm x 50 cm. Adapun perlakuan yang diberikan yaitu : M1P0 (30% mulsa organik + 0 ton/ha pupuk kotoran ayam), M1P1 (30% mulsa organik + 5 ton/ha pupuk kotoran ayam), M1P2 (30% mulsa organik + 10 ton/ha pupuk kotoran ayam), M1P3(30% mulsa organik + 15 ton/ha pupuk kotoran ayam), M2P0 (60% mulsa organik + 0 ton/ha pupuk kotoran ayam), M2P1 (60% mulsa organik + 5 ton/ha pupuk kotoran ayam), M2P2 (60% mulsa organik + 10 ton/ha pupuk kotoran ayam), M2P3 (60% mulsa organik + 15 ton/ha pupuk kotoran ayam), M3P0 (90% mulsa organik + 0 ton/ha pupuk kotoran ayam), M3P1 (90% mulsa organik + 5 ton/ha pupuk kotoran ayam), M3P2 (90% mulsa organik + 10 ton/ha pupuk kotoran ayam) dan M3P3 (90% mulsa organik + 15 ton/ha pupuk kotoran ayam). Variabel tanah yang diamati yakni suhu dan kelembaban tanah serta C-organik tanah. Variabel tanaman yang diamati yakni tinggi tanaman, jumlah daun dan berat segar rimpang kunyit. Data yang diambil kemudian dianalisis dengan sidik ragam dengan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi tutupan mulsa organik 60% dan 5 ton/ha pupuk kandang ayam berpengaruh paling baik terhadap pertumbuhan tanaman dengan indikator tinggi tanaman 65,87 cm, jumlah daun 36 helai dan berat segar rimpang 862 gram. Kombinasi tutupan mulsa organik 90% dan 10 ton/ha pupuk kandang ayam berpengaruh paling baik terhadap suhu tanah dan kelembaban tanah.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Suhu dan Kelembaban Tanah, Pupuk Kotoran Ayam, Mulsa Organik, Kunyit |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | MANALU |
Date Deposited: | 22 Feb 2023 03:58 |
Last Modified: | 22 Feb 2023 03:58 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/45295 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |