EKSISTENSI KELEMBAGAAN HUTAN ADAT BATU KERBAU KABUPATEN MUARA BUNGO PROVINSI JAMBI

MUZAKKIR, AHMAD (2023) EKSISTENSI KELEMBAGAAN HUTAN ADAT BATU KERBAU KABUPATEN MUARA BUNGO PROVINSI JAMBI. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
COVER.pdf - Published Version

Download (174kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (147kB)
[img] Text
BAB 1.pdf - Published Version

Download (170kB)
[img] Text
BAB V.pdf - Published Version

Download (45kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (151kB)
[img] Text
SKRIPSI FULL.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.83 Tahun 2016 tentang perhutanan sosial menjelaskan bahwa perhutanan sosial merupakan sistem pengelolaan Berdasarkan skemanya perhutanan sosial terbagi menjadi lima yakni; hutan kemasyarakatan, hutan desa, kemitraan kehutanan, hutanan tanaman rakyat, hutan adat. Hutan ada Batu Kerbau salah satu program perhutanan sosial dengan skema hutan adat yang berada di Provinsi Jambi yang terletak di kawasan Sungai Tango Lieh dengan luas 323 hektar dan berada di dusun Batu Kerbau Kecamatan Pelepat Kabupaten Muara Bungo Provinsi Jambi. Pada tahun 2000-an sebagian besar masayarakat di Batu Kerbau dan orang orang dari luar desa memanfaatkan potensi kayu dari wilayah hutan mereka melalui pembalakan liar, mulai muncul kesadaran dan inisiatif beberapa tokoh adat untuk menyelamatkan sumber daya hutan. Hutan Adat Batu Kerbau dikukuhkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2017 dengan nomor SK.5254/MENLHK-PSKL/PKTHA/PSL.1/10/2017. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2021. Lokasi penelitian di hutan adat batu kerbau Kabupaten Muara Bungo Provinsi Jambi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi kelembagaan hutan adat terhadap pengelolaan hutan adat batu kerbau. Pengambilan sampel responden dilakukan dengan menggunakan metode Purposive sampling Sehingga memperoleh 25 informan. Analisis data kuantitatif berdasarkan hasil dari pengisian kusioner yang kemudia dianalis menggunakan Skala Likert dan untuk data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan mendeskripsikannya untuk memperkuat hasil dari data kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tingkat eksistensi kelembagaan hutan adat batu kerbau tergolong sedang untuk tingkat eksistensi atau keberadaan hutan adat tersebut dengan presentase skor 61,80%. Adapun dari beberapa faktor tersebut ada terbagi 2 faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambatnya. Faktor pendorongnya yaitu berupa batas-batas teridentifikasi dengan jelas dan sanksi yang tegas sesuai tingkat kesalahan. Faktor penghambatnya yaitu seperti kurangnya sosialisasi pihak instansi dan stakeholder dalam menjalan pelaksaan dan program hutan adat, kurangnya pemahaman pengelola hutan adat dalam monitoring dan pengawasan hutan adat, tidak berjalannya implementasi program kerja yang telah dibuat oleh pengelola hutan adat.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Kehutanan
Depositing User: Muzakkir
Date Deposited: 22 Feb 2023 03:58
Last Modified: 22 Feb 2023 03:58
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/45303

Actions (login required)

View Item View Item