SAFITRI, DWI STRUKTUR DAN FUNGSI 13 CERITA RAKYAT DI KABUPATEN SAROLANGUN. JURNAL STRUKTUR DAN FUNGSI 13 CERITA RAKYAT DI KABUPATEN SAROLANGUN.
![]() |
Text
I1B114022-ARTIKEL.pdf Download (338kB) |
Abstract
ABSTRAK Safitri, Dwi. 2018. Struktur dan Fungsi Cerita Rakyat Kabupaten Sarolangun. Skripsi. Program Studi Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Jambi. Pembimbing: (1) Dr. Drs. Maizar Karim, M.Hum. (II) Murfi Saputra,. S.Pd, M.Hum. Kata Kunci: Struktur, Fungsi, Cerita Rakyat Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang struktur dan fungsi cerita rakyat. Struktur tersebut berupa unsur-unsur di antaranya: unsur tema, alur, latar, tokoh dan penokohan serta amanat. Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat untuk pengetahuan tentang sastra prosa khususnya struktur dan fungsi cerita rakyat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, data berupa kata-kata, kalimat dan paragraf. Sumber data dalam penelitian ini berupa buku kumpulan cerita rakyat yang berjudul “13 Cerita rakyat Kabupaten Sarolangun”. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik studi pustaka atau teknik kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan model analisis mengalir, yaitu analisis dilakukan dengan cara mereduksi data, memilih, memangkas dan membuang kata-kata, kalimat maupun paragraf yang tidak berkaitan dengan data yang akan dianalisis. Selanjutnya penyajian data, mengklasifikasi data sesuai dengan jenis tabel yang telah disediakan, yaitu mengklasifikasi mana yang tergolong unsur tema, alur, latar, tokoh dan penokohan serta amanat. Kemudian cara yang ketiga dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu struktur yang terdiri dari tema, alur, latar, tokoh dan penokohan serta amanat. Tema cerita rakyat Kabupaten Sarolangun bervariasi dengan jenis tema tradisional. Alur yang digunakan pada umumnya alur maju, latar yang digunakan meliputi latar tempat, latar waktu dan suasana. Tokoh dalam cerita dikelompokkan atas tokoh protagonis, antagonis, tokoh utama, tokoh tambahan, tokoh berkembang, tokoh tipikal dan tokoh sederhana, sedangkan penokohan yang digambarkan dalam cerita meliputi karakter baik dan buruk. Amanat yang terkandung dalam cerita juga bervariasi. Semua unsur-unsur tersebut saling berkaitan dan saling berkesinambungan untuk membentuk satu kesatuan cerita yang utuh dan terarah. Fungsi cerita rakyat dihadirkan sebagai medium untuk mengungkapkan dan menyampaikan manfaat kepada pembaca. Fungsi yang ada dalam buku kumpulan 13 cerita rakyat Kabupaten Sarolangun memiliki fungsi didaktis, fungsi moralitas dan fungsi religiusitas. Fungsi tersebut sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh E. Kosasih dalam teori fungsi mengenai cerita rakyat.
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Depositing User: | DWI SAFITRI |
Date Deposited: | 29 Jun 2018 08:29 |
Last Modified: | 29 Jun 2018 08:29 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/4613 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |