SAVVA, FEBY (2023) ANALISIS SIFAT KIMIA DAN ANATOMI BAMBU AMPEL (BAMBUSA VULGARIS), BAMBU DURI (BAMBUSA BLUMEANA) DAN BAMBU TEMIANG (SCHYZOSTACHYUM BLUMEI NEES). Analisis Sifat Kimia dan Anatomi Bambu Ampel (Bambusa Vulgaris), Bambu Duri (Bambus blumeana) dan Bambu Temiang (Schyzostachyum blumei nees), 62 (62). pp. 1-62.
![]() |
Text
Skripsi A.N Feby Savva Kharisma.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
COVER A.N FEBY SAVVA KHARISMA.pdf Download (66kB) |
![]() |
Text
Lembar pengesahan A.N Feby Savva Kharisma.pdf Download (142kB) |
![]() |
Text
BAB 1 A.N Feby Savva Kharisma.pdf Download (190kB) |
![]() |
Text
BAB V A.N FEBY SAVVA KHARISMA.pdf Download (147kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka A.N Feby Savva Kharisma.pdf Download (304kB) |
![]() |
Text
Abstrak A.N Feby Savva Kharisma.pdf Download (185kB) |
Abstract
Hasil hutan bukan kayu (HHBK) merupakankomoditas penting yang dapat berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar hutan.Bambu merupakan salah satu tanaman di Indonesia yang pesebarannya banyak tumbuh di kebun masyarakat pedesaan dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat perkotaan maupun pedesaan, dikarenakan memiliki banyak manfaat dalam berbagai aspek kehidupan.Bambu ampel (Bambusa vulgaris), bambu duri (Bambusa blumeana) dan bambu temiang (Schizostachyum blumei nees) merupakan bambu yang diambil di Hutan Masyarakat yaitu di Desa Lidung, Kecamatan Sarolangun, Provinsi Jambi.Pemanfaatan suatu produk bambu harus didukung pentingnya sifat dasar bambu yang tidak banyak masyarakat ketahui. Pengetahuan mengenai komponen sifat kimia dan sifat anatomi memiliki arti penting, sifat kimia bambu meliputi (zat ekstraktif, lignin, hemiselulosa, selulosa dan kadar abu). Sifat anatominya mengetahui dimensi serat dan turunan dimensinya guna untuk kegunaan bahan baku industry pulp dan kertas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai komponen kimia dan anatomi bambu ampel (Bambusa vulgaris), bambu duri (Bambusa blumeana) dan bambu temiang (Schizostachyum blumei nees). Penelitian ini dilaksanakan di Pengujian sifat kimia dan sifat anatomi dilaksanakan di Integrated Laboratory of Bioproduct (iLab), Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Komponen kimia yang diuji yaitu zat ekstraktif etanol benzena (1:2), holoselulosa, alfaselulosa, hemiselulosa, lignin dan kadar Abu, Sedangkan pengujian sifat anatomi dilakukan dengan pembuatan maserasi untuk pengamatan dimensi serat yang meliputi (panjang serat, diameter serat, diameter lumen serat dan tebal dinding serat) dan turunan dimensi serat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa setiap spesies bambu memiliki nilai yang berbeda-beda dikarenakan pengaruh dari lokasi tempat tumbuh. Nilai komponen kimia bambu ampel (Bambusa vulgaris), bambu duri (Bambusa blumeana) dan bambu temiang (Schizostachyum blumei nees) meliputi kadar zat ekstraktif, holoselulosa, alfaselulosa, hemiselulosa, lignin dan kadar abu termasuk pada kualitas yang baik apabila digunakan sebagai bahan baku pulp dan kertas. Berdasarkan nilai dimensi serat dan turunan dimensi seratnya, tiga jenis bambu tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku pulp dan kertas dengan kualitas yang baik dan termasuk kualitas kelas mutu II.
Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sifat kimia dan anatomi, pulp dan kertas, bambu |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Kehutanan |
Depositing User: | Kharisma |
Date Deposited: | 04 Apr 2023 03:05 |
Last Modified: | 22 Jul 2024 07:25 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/46708 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |