Rafky, Muhammad Dwi (2023) PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PENYANDANG DISSOCIATIVE IDENTITY DISORDER (DID) SEBAGAI PELAKU PENGANIAYAAN. S1 thesis, Hukum Pidana.
![]() |
Text
SKRIPSI FULL TEKS PDF.pdf Restricted to Repository staff only Download (779kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (50kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PERSTUJUAN, HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (311kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (31kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (256kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Download (42kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (103kB) |
Abstract
Psikologi abnormal sebagai suatu cabang disiplin ilmu psikologi mempelajari berbagai macam bentuk gangguan jiwa, salah satunya Dissociative Identity Disorder (DID) yang juga dikenal dengan sebutan kepribadian ganda. Penyandang DID cenderung melakukan tindakan impulsif yang berorientasi pada kekerasan, dimana perbuatan tersebut berpotensi dapat dikategorikan sebagai tindak pidana penganiayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis DID dalam pemenuhan unsurnya sebagai alasan penghapus pidana dalam Pasal 44 KUHP, serta pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku tindak pidana penganiayaan yang menyandang DID. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang didasarkan pada kekaburan Pasal 44 Ayat (1) KUHP yang tidak memberikan batasan-batasan yang jelas mengenai keadaan jiwa yang dapat dijadikan alasan penghapus pidana. Penelitian ini memberikan jawaban terhadap permasalahan yang timbul mengenai pertanggungjawaban pidana terhadap penyandang DID yang melakukan tindak pidana penganiayaan, yaitu bahwa DID telah memenuhi unsur-unsur untuk dapat dikatakan sebagai alasan penghapus pidana dalam bentuk jiwa yang terganggu karena penyakit. Sedangkan, pertanggungjawaban pidana dapat dibebankan terhadap penyandang DID yang melakukan tindak pidana penganiayaan apabila tubuh penyandang DID dalam keadaan sedang dikuasai oleh kepribadian utama (host) pada saat melakukan tindak pidana penganiayaan, apabila saat melakukan tindak pidana penganiayaan tubuhnya dikuasai oleh kepribadian alternatif maka ia tidak dapat dibebankan pertanggungjawaban pidana karena dirinya tidak mampu menyadari atau menginsyafi perbuatan yang dilakukannya.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Depositing User: | Rafky |
Date Deposited: | 13 Apr 2023 01:28 |
Last Modified: | 13 Apr 2023 01:28 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/47182 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |