RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR KEMATANGAN KOMPOS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU, KELEMBABAN, DAN PH

Muksin, Yolanda RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR KEMATANGAN KOMPOS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA MENGGUNAKAN SENSOR SUHU, KELEMBABAN, DAN PH. Jurnal kumparan fisika. (Submitted)

[img] Text
Skripsi yolanda lengkap .pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
cover 1_073818.pdf

Download (74kB)
[img] Text
halaman pengesahan ttd.pdf

Download (259kB)
[img] Text
RINGKASAN_073838.pdf

Download (127kB)
[img] Text
bab 1 fiks_073759.pdf

Download (136kB)
[img] Text
bab 5_073816.pdf

Download (82kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA piks_073821.pdf

Download (129kB)

Abstract

Di Desa Ibru memiliki potensi besar untuk membuat kompos dimana Desa Ibru memiliki limbah kotoran ayam dan limbah solid yang berlimpah dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun alat pengukur kematangan kompos berbasis mikrokontroller Arduino MEGA menggunakan sensor suhu, kelembaban, dan pH untuk membantu masyarakat agar mengetahui tingkat kematangan kompos dan menghasilkan kompos berkualitas serta membantu masyarakat dalam ketergantungan pupuk anorganik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari analisa permasalahan, studi literatur, pembuatan sintak-sintak menggunakan sofwere Arduino IDE, perancangan, dan perakitan alat. Karakteristik yang diperoleh berupa akurasi dan presisi dari alat yang telah dibuat. Hasil dari penelitian ini yaitu alat pengukur kematangan kompos dapat mengukur suhu, kelembaban, dan pH pada kompos. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menancapkan alat sensor thermocouple, sensor soil moisture, dan sensor pH ke sampel kompos yang hasilnya akan ditampilkan pada display LCD TFT. Pada sensor thermocouple alat ini dapat mendeteksi nilai suhu pada kompos, pada sensor soil moisture dapat mendeteksi nilai kelembaban pada sensor dapat dibaca kering, lembab, dan basah. dengan nilai kelembaban sebesar 0-300 menunjukan nilai kelembaban kering, untuk nilai kelembaban 301-600 menunjukan nilai kelembaban lembab, dan untuk nilai kelembaban 601-900 menunjukan nilai kelembaban basah, dan pada sensor pH alat dapat mendetaksi nilai pembacaan sensor pH. Untuk sensor pH nilai pembacaannya berkisar antara 1-14. Untuk nilai pH <7 menunjukan sampel kompos bersifat asam, pH 7 menunjukan sampel kompos bersifat netral, dan nilai pH >7 menunjukan sampel kompos bersifat basa. Pengolahan data menggunakan Microsoft exel dengan menggunakan metode analisis regresi untuk mendapatkan nilai korelasi dari hasil pembacaan sensor thermocouple, sensor soil moisture, dan sensor pH. Dari pengujian alat menggunakan sampel kompos menggunakan alat pembanding suhu, kelembaban, dan pH. Untuk sensor suhu didapat nilai rata-rata error sensor suhu 3,738% dengan tingkat akurasi sebesar 96,262% yang diperoleh dari rata-rata hasil pengujian akurasi alat terhadap tiga sampel kompos dengan nilai rata-rata presisi 99,80% yang di peroleh dari pengukuran sampel kompos sebanyak sepuluh kali pengulangan. Untuk sensor kelembaban didapat nilai akurasi yang sangat baik dengan nilai rata-rata presisi 98,86% yang di peroleh dari pengukuran sampel kompos sebanyak sepuluh kali pengulangan, dan untuk sensor pH didapat nilai rata-rata error sebesar 3,738% dengan rata-rata akurasi sebesar 96,262% dari hasil pengukuran tiga sampel kompos, dengan tingkat presisi 99,84% dari pengukuran sampel kompos sebanyak sepuluh kali pengulangan. Hasil dari penelitian ini digunakan sebagai bahan untuk pengembangan alat pengukur sifat fisis kompos untuk menentukan kompos yang berkualitas dengan menggunakan sensor suhu, kelembaban, dan pH.

Type: Article
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QC Physics
Depositing User: Yolanda
Date Deposited: 13 Apr 2023 04:12
Last Modified: 13 Apr 2023 04:12
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/47194

Actions (login required)

View Item View Item