IDENTIFIKASI ZONA LEMAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DI KELURAHAN TERUSAN KECAMATAN MARO SEBO ILIR KABUPATEN BATANGHARI

Adriansyah, Riadi (2023) IDENTIFIKASI ZONA LEMAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DI KELURAHAN TERUSAN KECAMATAN MARO SEBO ILIR KABUPATEN BATANGHARI. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
SKRIPSI_RIADI_ADRIANSYAH_FULL.pdf

Download (3MB)
[img] Text
SKRIPSI_RIADI ADRIANSYAH_COVER.pdf

Download (131kB)
[img] Text
SKRIPSI_RIADI_ADRIANSYAH_Lembar Pengesahan..pdf

Download (468kB)
[img] Text
SKRIPSI_RIADI_ADRIANSYAH_Abstrak.pdf

Download (129kB)
[img] Text
SKRIPSI_RIADI_ADRIANSYAH_BAB 1.pdf

Download (220kB)
[img] Text
SKRIPSI_RIADI_ADRIANSYAH_BAB V.pdf

Download (100kB)
[img] Text
SKRIPSI_RIADI_ADRIANSYAH_Daftar Pustaka.pdf

Download (139kB)

Abstract

Wilayah Kabupaten Batanghari sebagian besar berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai Batanghari dengan rawa-rawa yang sepanjang tahun tergenang air. Salah satu daerah yang berada dekat dengan sungai Batanghari adalah Kelurahan Terusan Kecamatan Maro Sebo Ilir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Zona Lemah di Kelurahan Terusan, Kecamatan Maro Sebo Ilir, Kabupaten Batanghari. Zona lemah adalah zona pada batuan yang memiliki nilai resistivitas rendah (<100Ωm) dan porositas tinggi. Zona lemah akan mengalami amblesan apabila terkena beban secara terus menerus. Amblesan tersebut dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur masyarakat sekitar. Penentuan zona lemah menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner dilakukan pengukuran sebanyak 3 lintasan yang berada pada formasi Alluvium (Qa). Data yang diperoleh dilapangan merupakan nilai V (Beda Potensial) dan I (Kuat Arus), selanjutnya dianalisa menggunakan Softwre RES2DINV yang akan menghasilkan penampang 2D bawah permukaan. Zona lemah pada lintasan 1 terletak dibeberapa interval. Pertama pada interval 35-55 m, pada kedalaman 4-10 m dengan ketebalan ± 6 m. Kedua pada interval 90-108 m, pada kedalaman 1-10 m dengan ketebalan ± 9 m. Selanjutnya pada interval 120-155 m, pada kedalaman 9-10 m dengan ketebalan ± 1 m. Zona lemah pada lintasan 2 terletak dibeberapa interval. Pertama pada interval 12,5-25 m, pada kedalaman 4-10 m dengan ketebalan ± 6 m. Kedua berada pada interval 37,5-47,5 m, pada kedalaman 2-10 m dengan ketebalan ± 8 m. Ketiga berada pada interval 57,5-72,5 m, pada kedalaman 8-10 m dengan ketebalan ± 2 m. Zona lemah pada lintasan 3 terletak pada interval 12,5-20 m, pada kedalaman 3-10 m dengan ketebalan ± 7 m. Selanjutnya pada interval 32,5-37,5 m, pada kedalaman 8-10 m dengan ketebalan ± 2 m. Dengan nilai resistivitas 4,06-17,04 Ωm, yang didominasi oleh pasirhalus. Kata Kunci : Geolistrik, Konfigurasi Wenner, Zona Lemah.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Geofisika
Depositing User: ADRIANSYAH
Date Deposited: 23 May 2023 08:14
Last Modified: 23 May 2023 08:14
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/48838

Actions (login required)

View Item View Item