Sunarti, Sunarti and SAAD, ASMADI and Refliaty, Refliaty (2014) Potensi Lahan Kering di Bawah Tegakan Kelapa Sawit pada Perkebunan Rakyat untuk Budidaya Kedelai. In: Seminar Nasional "Penguatan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan untuk mencapai Kemandirian Pangan dan Mengembangkan Energi berbasis Pertanian, 19-21 Agustus 2014, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. (Unpublished)
Text
4. 2014_BKSPTN_Potensi Lahan Kering dibawah tegakan kelapa sawit .pdf Download (1MB) |
Abstract
Lahan kering (termasuk di Jambi) juga merupakan sasaran pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat di Indonesia sehingga membatasi ketersediaan lahan untuk tanaman pangan seperti kedelai; padahal hingga saat ini Indonesia masih impor kedelai. Lahan di bawah tegakan kelapa sawit merupakan salah satu alternatif untuk mengembangkan kedua komoditas tersebut secara simultan. Penelitian bertujuan mengevaluasi kesesuaian lahan di bawah tegakan kelapa sawit pada perkebunan rakyat untuk kedelai dan alternatif teknologinya. Penelitian dilaksanakan di Desa Bungku, Kabupaten Batanghari, Jambi dengan metode survai. Data yang dikumpulkan terdiri atas data sekunder (suhu dan curah hujan setempat) dan data primer yang terdiri atas kelompok umur tanaman kelapa sawit serta karakteristik lahannya. Data primer diperoleh berdasarkan pengamatan lapangan dan analisis sampel tanah di laboratorium. Kelas kesesuaian lahan ditentukan dengan metode matching dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan perkebunan kelapa sawit rakyat di Desa Bungku yang terdiri atas kelompok umur 0, 1, 3, 6, 9, dan 14 tahun mempunyai tingkat kepadatan yang cukup tinggi, kandungan air tanah rendah, dan kesuburan kimia tanah yang termasuk kriteria sangat rendah hingga rendah. Namun curah hujan, suhu udara, dan kelembaban udara juga tergolong tinggi. Berdasarkan karakteristik lahan dan iklim, tanah tersebut tergolong sesuai marginal (S3) untuk kedelai dengan faktor pembatas retensi hara, kecuali tanah di bawah tegakan kelapa sawit 9 tahun tergolong sesuai (S2) untuk pengembangan kedelai dengan faktor pembatas utama retensi hara dan bahaya erosi. Oleh karena itu, pengembangan kedelai di bawah tegakan kelapa sawit harus disertai penggunaan kombinasi pupuk organik dan anorganik serta pengolahan tanah konservasi.
Type: | Conference (Speech) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Sunarti |
Date Deposited: | 05 Jun 2023 00:15 |
Last Modified: | 05 Jun 2023 00:15 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/49403 |
Actions (login required)
View Item |