Novra, Ardi (2019) MEMBANGUN INDUSTRI PETERNAKAN SAPI POTONGRAKYAT: REVIEW KEBIJAKAN DAN RANGKUMANHASIL RISET. In: SEMINAR NASIONAL PERSEPSI IV: SPIRIT HUMANISME DI ERA REVOLUSI INDUSTRI BIDANG PETERNAKAN, 21-22 Agustus 2019, Makassar.
![]() |
Text
Prosiding Persepsi IV Makassar.pdf Download (1MB) |
Abstract
Kebijakan yang terkadang esensinya sama tetapi diurai dalam kalimat berbeda tidak hanya menimbulkan pemborosan sumberdaya tetapi juga membingungkan bagi daerah dan pelaku usaha serta peternak. PSDS 2014 yang merupakan program ke-4 kalinya sejak dicanangkan tahun 1995 gagal dalam pencapaian dengan alasan "kesalahan hitung”. Pada awal terbentuknya Kabinet Indonesia Kerja 2014 - 2019, pemerintah mencanangkan program SPR (terobosan baru) lebih menekankan “knowledge and technolgy transfer” tetapi baru berjalan <2 tahun tiba-tiba digantikan dengan Upsus-Siwab. Roadmap dalam Grand Design pengembangan sapi dan kerbau mengindikasikan bahwa memasuki SDG pada tahun 2045 diharapkan Indonesia telah menjadi lumbung pangan dunia (daging sapi) dengan populasi sapi dan kerbau mencapai 41,74 juta, produksi domestik menembus angka 1.151.698 ton dengan kontribusi usaha peternakan rakyat tinggal 5%. Menggunakan hasil sensus peternakan 2013 sebagai basis, maka terdapat 5,07 juta RTP sapi potong rakyat maka tahun 2045 akan tersisa hanya 4,17 juta atau menurun sebesar 0,90 juta atau laju penurunan 17,75% selama periode 2013-2045 (32 tahun) atau rata-rata menurun sekitar 0.55%/tahun. Industrialisasi peternakan yang tangguh, terjadi karena terintegrasinya proses produksi dari hulu ke hilir yang dibangun berdasarkan potensi dan kemampuan industri hulu. Pada era digitalisasi saat ini, konsep pembangunan industrialisasi peternakan tidak bisa lepas dari efisiensi usaha dengan memadukan sistem agribisnis dengan pengembangan usaha peternakan rakyat yang dilakukan melalui pola klustering, dimana para peternak rakyat dengan usaha sejenis beraktiivtas dalam suatu kawasan (horizontal agribisnis). Hubungan antar sub-sistem bersifat kaptif akan memberikan suatu kepastian (certainty) pasar dan jaminan (insurance) dalam menjalankan usaha. Konsep ini merupakan model industri peternakan pada masa akan datang yang menggabungkan antara konsep farming system dengan sistem agribisnis yang berkerakyatan
Type: | Conference (Paper) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Novra |
Date Deposited: | 22 Jun 2023 11:27 |
Last Modified: | 22 Jun 2023 11:27 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/50731 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |