MIFTAKHUL M.A, NOVIA GAYA BAHASA DAN MAKNA DALAM CERITA RAKYAT MASYARAKAT DESA AUR GADING KECAMATAN BATIN XXIV. JURNAL GAYA BAHASA DAN MAKNA DALAM CERITA RAKYAT MASYARAKAT DESA AUR GADING KECAMATAN BATIN XXIV.
![]() |
Text
ARTIKEL.pdf Download (84kB) |
Abstract
ABSTRAK Miftakhul M.A, Novia. 2017. Gaya Bahasa dan Makna dalam Cerita Rakyat Masyarakat Aur Gading Kecamatan Batin XXIV. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fkip Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Drs.Eddy Pahar Harahap, M.Pd, (II) Drs. Akhyaruddin, M.Hum. Kata Kunci: Cerita Rakyat, Gaya Bahasa dan Makna Cerita Rakyat Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa dan makna dalam cerita rakyat masyarakat desa Aur Gading kecamatan batin XXIV. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data penelitian ini ialah ketua adat desa Aur Gading yang tinggal di desa Aur Gading dan mengetahui mengenai cerita rakyat desa Aur Gading. Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. penelitian ini pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerolehan gaya bahasa dan makna dalam cerita rakyat masyarakat desa Aur Gading kecamatan Batin XXIV berupa (1 ) gaya bahasa perbandingan yaitu gaya Alegori yang berarti cerita yang dikisahkan dalam bentuk lambang-lambang (2) gaya bahasa pertentangan yaitu Hiperbola yang berarti yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan, (3) gaya bahasa perulangan yaitu Epizeukis yang berarti gaya bahasa yang bersifat langsung, yaitu kata yang ditekankan atau yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut. Sedangkan makna cerita rakyat dapat diperoleh setelah mengetahui gaya bahasa yaitu makna leksikal adalah makna unsur-unsur bahasa (leksem) sebagai lambang benda, peristiwa, objek, dan lain-lain. Makna leksikal ini terdapat dua bagian yaitu makna langsung yang berarti makna kata atau leksem yang didasarkan atas penunjukkan yang langsung (lugas) pada suatu hal atau objek di luar bahasa. Makna langsung ini dibagi menjadi makna luas umum dan makna sempit khusus dan makna kiasan Makna kiasan atau asosiatif adalah makna kata atau leksem yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul pada penyapa dan pesapa. Makna ini muncul akibat asosiasi perasaan pemakai bahasa terhadap leksem yag dilafalkan atau yang didengarnya.
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Depositing User: | NOVIA MIFTAKHUL MA |
Date Deposited: | 10 Sep 2018 05:06 |
Last Modified: | 10 Sep 2018 05:06 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/5116 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |