PENGARUH KOMBINASI KOMPOS KOTORAN SAPI DENGAN BEBERAPA HIJAUAN TERHADAP KEPADATAN ULTISOL DAN HASIL CABAI

Ropinda Sihotang, Renta and Zurhalena, Zurhalena and AR, Arsyad PENGARUH KOMBINASI KOMPOS KOTORAN SAPI DENGAN BEBERAPA HIJAUAN TERHADAP KEPADATAN ULTISOL DAN HASIL CABAI. Jurnal Sumber Daya Lahan. (In Press)

[img] Text
JURNAL PENGARUH KOMBINASI KOMPOS KOTORAN SAPI.docx

Download (106kB)

Abstract

Ultisol merupakan salah satu tanah yang berpotensi untuk lahan pertanian karena luasan lahannya di Indonesia mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia (Prasetyo dan Suriadikarta 2006). Di Provinsi Jambi luasnya sekitar 2.726.633 ha atau 53,46% dari luas wilayah Jambi. Kendala tanah Ultisol untuk pengembangan pertanian adalah kemasaman dan kejenuhan Al yang tinggi, kandungan hara dan bahan organik rendah, dan tanah peka terhadap erosi. Salah satu alternatif dalam meningkatkan kandungan unsur hara yang rendah dan memperbaiki kepadatan pada Ultisol yaitu dengan pemberian bahan organik yaitu kompos. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari Pengaruh Kombinasi Kompos Kotoran Sapi dan Beberapa Hijauan Terhadap Kepadatan Ultisol dan Hasil Cabai. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan dan 3 kelompok yaitu k0 = tanpa pemberian kompos k1 = 5 ton ha-1 kompos (lamtoro + pupuk kandang), k2 = 5 ton ha-1 kompos (gamal + pupuk kandang), k3 = 5 ton ha-1 kompos (kirinyuh + pupuk kandang), k4 = 10 ton ha-1 kompos (lamtoro + pupuk kandang), k5 = 10 ton ha-1 kompos (gamal + pupuk kandang), k6 = 10 ton ha-1 kompos (kirinyuh + pupuk kandang), k7 = 15 ton ha-1 kompos (lamtoro + pupuk kandang), k8 = 15 ton ha-1 kompos (gamal + pupuk kandang), k9 = 15 ton ha-1 kompos (kirinyuh + pupuk kandang). Pupuk yang diberikan adalah Urea, TSP, dan KCl dengan dosis yaitu Urea 250 kg/ha, TSP 500 kg/ha, KCl 400 kg/ha. Pemberian pupuk dilakukan secara tugal sebanyak 3 kali pemupukan. Pertama dilakukan pada saat setelah tanam. Pemberian kedua dilakukan setelah berumur 40 hari setelah tanam, dan pemberian pupuk ketiga dilakukan setelah berumur 70 hari setelah tanam. Pengamatan yang dilakukan yaitu pengamatan sifat fisik tanah awal dan akhir penelitian. Data dianalisis secara sidik ragam dan selanjutnya untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan Uji Duncan (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian diperoleh pemberian kompos sudah mampu menurunkan kepadatan ultisol. Pemberian kompos KP 15 ton ha-1 menunjukkan hasil tertinggi untuk hasil bobot segar tanaman cabai yaitu 16,23 kg/petak.

Type: Article
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: Renta Ropinda Sihotang
Date Deposited: 10 Sep 2018 05:06
Last Modified: 10 Sep 2018 05:06
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/5135

Actions (login required)

View Item View Item