KAJIAN PERBANDINGAN C-ORGANIK, N-TOTAL DAN C/N TANAH GAMBUT PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERBAKAR DAN TIDAK TERBAKAR PT KASWARI UNGGUL KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

kariska, melisa (2023) KAJIAN PERBANDINGAN C-ORGANIK, N-TOTAL DAN C/N TANAH GAMBUT PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERBAKAR DAN TIDAK TERBAKAR PT KASWARI UNGGUL KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR. S1 thesis, Universitas Jambi.

	Text ABSTRAK.pdf Download (31kB)
	Text COVER SKRIPSI.docx.pdf Download (140kB)
	Text FIX LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (187kB)
	Text BAB I.docx.pdf Download (140kB)
	Text BAB V.docx.pdf Download (47kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.docx.pdf Download (111kB)
	Text SKRIPSI-MELISA BETI KARISKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

RINGKASAN KAJIAN PERBANDINGAN KANDUNGAN C-ORGANIK, N-TOTAL, DAN C/N TANAH GAMBUT PADA LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERBAKAR DAN TIDAK TERBAKAR PT KASWARI UNGGUL, KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR. Tanah gambut merupakan jenis tanah dengan kandungan bahan organik yang tinggi yang berasal dari sisa-sisa jaringan tanaman dan memiliki lapisan tanah yang kaya bahan organik. Di Indonesia, luas tanah gambut mencapai 21 juta ha. Meskipun tanah gambut memiliki potensi pertanian yang terbatas karena tingkat keasaman yang tinggi dan kurangnya ketersediaan unsur hara makro dan mikro, ada beberapa tanaman, seperti kelapa sawit, yang dapat tumbuh dan beradaptasi dengan lingkungan gambut. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi di perkebunan kelapa sawit adalah kebakaran lahan yang sering terjadi selama musim kemarau. Seperti kebakaran yang telah terjadi dilahan perkebunan kelapa sawit di PT Kaswari Unggul Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun 2015 dan 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan sifat kimia dan fisik tanah gambut antara lahan yang terbakar dan tidak terbakar. Metode Survei digunakan dengan penerapan titik pengamatan menggunakan Transek memotong kanal dengan jarak dari kanal 25 m dan jarak selanjutnya antar titik 100 m. Adapun parameter yang diamati adalah kandungan C-organik, N-total, dan rasio C/N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah gambut yang terbakar memiliki kandungan C-organik yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang tidak terbakar. Rata-rata kandungan C-organik pada tanah gambut terbakar 48,34% (TS) dan 45,24% (TD), sedangkan tanah gambut tidak terbakar memiliki kandungan C-organik rata-rata TT1 sebesar 50,66% dan TT2 sebesar 52,01%. Kandungan N-total pada tanah gambut terbakar cenderung lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang tidak terbakar. Rata-rata kandungan N-total pada tanah gambut terbakar adalah 0,56% (TS) dan 0,51% (TD), sedangkan tanah gambut tidak terbakar memiliki kandungan N-total rata-rata TT1 sebesar 0,58% dan TT2 sebesar 0,57. Rasio C/N pada tanah gambut terbakar adalah 98, sedangkan pada tanah gambut tidak terbakar, nilai rata-rata C/N adalah 88 (TT1), 97,35 (TT2), dan 90 (TD). COMPARATIVE STUDY OF THE C-ORGANIC, N-TOTAL, AND C/N CONTENT OF PEAT SOIL IN COTTONED AND NON-BURST PALM OIL PLANTATIONS AT PT KASWARI UNGGUL, TANJUNG JABUNG TIMUR DISTRICT. Peat soil is a type of soil with a high organic matter content derived from the remains of plant tissue and has a soil layer rich in organic matter. In Indonesia, the area of peat land reaches 21 million ha. Although peat soils have limited agricultural potential due to their high acidity and lack of availability of macro and micro nutrients, there are some plants, such as oil palm, that can grow and adapt to the peat environment. One of the problems that are often encountered in oil palm plantations is land fires that often occur during the dry season. Such as the fires that occurred on oil palm plantations at PT Kaswari Unggul, East Tanjung Jabung Regency in 2015 and 2019. This study aims to examine the differences in the chemical and physical properties of peat soil between burnt and non-burnt land. The survey method is used with the application of observation points using a transect to cut the canal with a distance of 25 m from the canal and a further distance between points of 100 m. The parameters observed were C-organic content, total N, and C/N ratio. The results showed that burnt peat soil had lower C-organic content compared to unburnt soil. The average C-organic content in burnt peat soil was 48.34% (TS) and 45.24% (TD), while unburned peat soil had an average C-organic content of TT1 of 50.66% and TT2 of 52 .01%. The total N-content of burnt peat tends to be lower than that of unburned peat. The average total N-content in burnt peat soil was 0.56% (TS) and 0.51% (TD), while unburned peat soil had an average total N-content of TT1 of 0.58% and TT2 of 0.57. The C/N ratio for burnt peat soil was 98, while for unburned peat soil, the average C/N values were 88 (TT1), 97.35 (TT2), and 90 (TD).

Type:	Thesis (S1)
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User:	Kariska
Date Deposited:	12 Jul 2023 07:59
Last Modified:	12 Jul 2023 07:59
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/52706

Actions (login required)

View Item