IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MATERI SUMBER SEJARAH SISWA KELAS X IPS SMA 1 MUARO JAMBI

ERNAWATI, ERNAWATI IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MATERI SUMBER SEJARAH SISWA KELAS X IPS SMA 1 MUARO JAMBI. JURNAL IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MATERI SUMBER SEJARAH SISWA KELAS X IPS SMA 1 MUARO JAMBI.

[img] Text
ARTIKEL.pdf

Download (962kB)

Abstract

ABSTRAK Ernawati. 2018. Implementasi Model Discovery Learning dalam Pembelajaran Sejarah Materi Sumber Sejarah Siswa Kelas X IPS SMA 1 Muaro Jambi: Skripsi, Jurusan Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Drs. Budi Purnomo, M.Hum., M.Pd (II) Dr. Rosmiati S.Pd., M.Pd. Kata Kunci: Model Discovery Learning, Pembelajaran Sejarah Pembelajaran sejarah sering dianggap sebagai pelajaran hafalan dan membosankan, serta dianggap tidak lebih dari rangkaian angka tahun dan urutan peristiwa yang harus diingat kemudian diungkap kembali saat menjawab soal-soal ujian. Dengan melihat keadaan tersebut, tentunya diperlukan sistem pembelajaran yang dapat memperbaiki mutu dan kualitas proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi model discovery learning dalam pembelajaran sejarah materi sumber sejarah siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kualitatif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Penelitian ini dilakukan di kelas X IPS SMA 1 Muaro Jambi. Hasil penelitian menunjukkan implementasi model discovery learning dalam pembelajaran sejarah materi sumber sejarah siswa kelas X IPS SMA 1 Muaro Jambi yaitu a) Penerapan stimulasi, diterapkan dengan menstimulasi peserta didik melalui sebuah video. b) Penerapan problem statement, diterapkan dengan memancing peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dengan cara guru membuat sebuah pertanyaan kemudian guru bersama peserta didik menjawab pertanyaan tersebut sehingga peserta didik akan terpancing kembali untuk bertanya kepada guru mengenai sumber sejarah. c) Penerapan data collection, diterpakan dengan membentuk kelompok belajar yang terdiri dari dua orang peserta didik yang kemudian peserta didik diberikan pengalaman untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk menemukan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi dengan berlatih berkolaborasi dengan peserta didik lain. d) Penerapan data processing, diterapkan dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengolah data dari berbagai sumber yaitu buku, internet, dan teman sebaya. e) Penerapan verification, diterapkan dengan mengajak peserta didik untuk membuktikan temuan yang mereka temukan dengan mengaitkan informasi yang mereka temukan dengan materi pembelajaran. f) Penerapan generalization, diterapkan dengan meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah yang diterapkan sesuai dengan yang ada pada penerapan model discovery learning. Dari kesimpulan tersebut maka disarankan kepada guru hendaknya dapat meningkatkan lagi penerapan model discovery learning. Kepada peserta didik hendaknya lebih mengamati pembelajaran dengan baik, lebih fokus, dan lebih aktif saat proses pembelajaran berlangsung. Dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperluaskan cakupan penelitian mengenai model discovery learning.

Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: ERNAWATI
Date Deposited: 18 Sep 2018 01:44
Last Modified: 18 Sep 2018 01:44
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/5292

Actions (login required)

View Item View Item