Nofiandi, Rendi and Hutwan, syarifuddin and Hamzah, Hamzah (2023) STATUS KEBERLANJUTAN HABITAT GAJAH SUMATERA (Elephas max imus sumatranus) DI BENTANG ALAM BUKIT TIGA PULUH PROVINSI JAMBI. S2 thesis, UNSPECIFIED.
Text
Cover Tesis Rendi Nofiandi.pdf Download (28kB) |
|
Text
Lembar pengesahan Tesis Rendi Nofiandi.pdf Download (661kB) |
|
Text
ABSTRAK Tesis Rendi N.pdf Download (9kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (227kB) |
|
Text
BAB V Rendi.pdf Download (116kB) |
|
Text
Daftar Pustaka Rendi N.pdf Download (353kB) |
|
Text
Tesis Keberlanjutan Habitat Gajah_Full.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
ABSTRAK Nama : Rendi Nofiandi Program Studi : Ilmu Lingkungan Judul : Status Keberlanjutan Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh Koridor hidupan liar Datuk Gedang merupakan bagian dari Bentang Alam Bukit Tigapuluh saat ini salah satu kawasan yang penting bagi konservasi gajah Sumatra di Indonesia. Pentingnya Koridor hidupan liar Datuk Gedang bagi konservasi gajah Sumatra di Indonesia dikarenakan adanya keberadaan populasi gajah Sumatra di dalamnya yang dihadapkan pada kondisi ancaman kerusakan habitat yang terus berlangsung Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan dan menganalisis atributatribut sensitif terhadap status Status Keberlanjutan Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh. Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 32 responden dengan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Analisis dilakukan dengan ordinasi metode MDS untuk mengetahui indeks dan status keberlanjutan habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang selanjutnya divalidasi dengan metode MonteCarlo, penentuan nilai stress dan nilai R2. Untuk penentuan atribut sensitif dilakukandengan menggunakan analysis leverage Hasil penelitian menunjukan bahwa Status Keberlanjutan Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh cukup berlanjut dari dimensi ekologi dan status berkelanjutan kurang berlanjut dari dimensi ekonomi, dimensi sosial dan dimensi kelembagaan. Atribut pengungkit dimensi ekologi diantaranya adalah 1) tekanan terhadap habitat Gajah, 2) areal bernilai konservasi tinggi, 3) kesesuaian peruntukan habitat Gajah dan 3) Daya dukung habitat Gajah.. Atribut pengungkit dimensi ekonomi diantaranya adalah 1) Pembatasan masuk ke habitat gajah dan 2) Penyerapan tenaga kerja. Atribut pengungkit dimensi sosial diantaranya adalah 1) Konflik Tenurial dan 2) Resistensi terhadap kebijakan pemerintah terkait konflik gajah. Atribut pengungkit dimensi kelembagaan diantaranya adalah 1) Ketersediaan peraturan pengelolaan, 2) Penyuluhan peraturan terkait aturan pengelolaan habitat gajah, 3) Mitra Konservasi, 4) Penegakan hukum, 5) Keterlibatan masyarakat dan 6) Koordinasi antar Lembaga pengelolaan satwa dan habitat gajah. Kata kunci : keberlanjutan, habitat, Gajah Sumatera, bentang alam bukit tiga puluh
Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Pascasarjana > Ilmu Lingkungan |
Depositing User: | Rendi Nofiandi |
Date Deposited: | 13 Jul 2023 06:58 |
Last Modified: | 13 Jul 2023 06:58 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/52967 |
Actions (login required)
View Item |