kusuma, eggy pradanata PEMANFAAAN GETAH TERAP (Artocarpus elasticus Rein. Ex Blume.) SEBAGAI BAHAN PEREKAT BRIKET ARANG DARI TEMPURUNG KELAPA (Cocos nucifera L.). PEMANFAAAN GETAH TERAP (Artocarpus elasticus Rein. Ex Blume) SEBAGAI BAHAN PEREKAT BRIKET ARANG DARI TEMPURUNG KELAPA (Cocos nucifera L.).
Text
SKRIPSI_EGGY_PRADANATA_K.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (103kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (92kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (84kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (140kB) |
|
Text
halaman Pengesahan.pdf Download (97kB) |
|
Text
cover.pdf Download (56kB) |
Abstract
RINGKASAN PEMANFAAAN GETAH TERAP (Artocarpus elasticus Rein. Ex Blume) SEBAGAI BAHAN PEREKAT BRIKET ARANG DARI TEMPURUNG KELAPA (Cocos nucifera L.) (Skripsi oleh Eggy Pradanata Kusuma dibawah bimbingan Ibu Ade Yulia, S.TP., M.Sc dan Bapak Jauhar Khabibi, S.Hut., M.Si). Getah adalah bahan yang bersifat cair dan kental yang keluar dari batang, kulit atau daun yang terluka. Indonesia sebagai Negara penghasil getah pernah menjadi salah satu negara produsen potensial dalam perdagangan getah secara komersial. Getah tersebut dihasilkan dari kayu terap yang merupakan salah satu dari genus artocarpus. Kayu terap dapat menghasilkan getah berwarna putih yang dimanfaatkan sebagai pulut burung atau penjerat burung. Jenis tanaman ini terdistribusi dari India menuju Asia Selatan dan Asia Pasifik bagian timur getah biasa digunakan untuk menjerat burung oleh masyarakat lokal, dan buah dapat dimakan akan tetapi kadang-kadang memiliki rasa dan bau yang kurang enak. Beberapa kegunaan dari kulit batang pohon terap digunakan sebagai obat dan pakaian oleh suku Dayak. Penggunaan getah terap oleh masyarakat sangatlah sedikit yaitu hanya sebagai perekat penangkapan burung. Oleh karena itu penulis memanfaatkan getah terap ini untuk pembuatan biobriket dengan mencampurkan getah terap sebagai perekat dari biobriket tersebut. Dikarenakan sifet alami bubuk arang yang cenderung saling memisah, maka pemilihan perekat sangat berpengaruh terhadap kualitas bioarang, hal ini disebabkan perekat mempengaruhi kalor pada saat pembakaran. Pada penelitian ini penulis ingin menggunkan getah terap sebagai perekat bagi biobriket arang tempurung kelapa. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Laboratorium Dasar dan Terpadu Universitas Jambi. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Januari 2023 sampai April 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor, yaitu pengaruh kosentrasi kadar perekat terap (5%, 7% dan 9%) parameter yang diamati ialah kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, kadar karbon terikat, kerapatan, kuat tekan, nilai kalor dan laju pembakaran. Masing-masing taraf perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga jumlah sampel yang digunakan sebanyak 72 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan Getah terap dapa dijadikan sebagai perekat yang dapat digunakan sebagai matriks dalam pembuatan briket arang. Variasi penggunaan kadar perekat getah terap memberikan pengaruh nyata terhadap karakteristik briket arang meliputi kadar abu, kadar air, kerapatan, kadar zat menguap, kadar karbon terikat, laju pembakaran, nilai kalor, keteguhan tekan. Kadar perekat 5% dan 9% kadar perekat 7% lebih cocok digunakan unuk pembuatan biobriket arang tempurung kelapa dikarenakan nilai yang dihasilkan lebih lebih baik.
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Depositing User: | KUSUMA |
Date Deposited: | 14 Jul 2023 09:38 |
Last Modified: | 14 Jul 2023 09:38 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/53392 |
Actions (login required)
View Item |