Purba, Rosarida (2023) PERKECAMBAHAN PUTAT (Barringtonia acutangula (L.) Gaertn.) PADA KONDISI LINGKUNGAN KERING DAN TERGENANG SEBAGAI BAHAN AJAR FISIOLOGI TUMBUHAN DALAM BENTUK POSTER. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (9kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (223kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (333kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (223kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (455kB) |
![]() |
Text
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN.pdf Download (490kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI ROSARIDA PURBA FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Danau Tangkas merupakan objek wisata yang terletak di Desa Tanjung Lanjut, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi. Danau tangkas memiliki hutan liontin yang berasal dari putat (Barringtonia acutangula (L). Gaertn.). Putat memiliki manfaat dibidang pariwisata dan lingkungan. Pemanfaatan putat semakin berkembang dikhawatirkan dapat mempengaruhi pertumbuhannya sehingga perlu dibudidayakan. Putat dapat dibudidayakan dengan cara berkembangbiak generatif yaitu perbanyakan tanaman dengan cara perkawinan sehingga menghasilkan biji. Biji yang dihasilkan dari proses perkawinan akan dijadikan sebagai bibit baru dan dapat dikembangbiakkan dengan cara dikecambahkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perkecambahan biji putat pada kondisi lingkungan yang berbeda (kering dan tergenang). Parameter pengamatan adalah waktu perkecambahan, biji berkecambah dan biji tidak berkecambah, tinggi tunas, jumlah daun, dan persentase perkecambahan. Hasil penelitian yang diperoleh dijadikan poster sebagai bahan ajar fisologi tumbuhan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji putat yang akan dikecambahkan pada kondisi lingkungan kering dan tergenang. Biji yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 54 biji yaitu 27 untuk kondisi kering dan 27 untuk kondisi tergenang. Terdapat 18 media perkecambahan yaitu 9 kondisi kering dan 9 kondisi tergenang. Kondisi lingkungan kering di siram seperlunya saja dalam kondisi kapasitas lapang. Data diperoleh dari pengamatan secara langsung yang dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan berpengaruh terhadap perkecambahan putat. Kecambah pada kondisi lingkungan kering 52% dikategorikan persentase sedang, sedangkan pada kondisi lingkungan tergenang 0% dikategorikan sangat rendah. Jumlah daun dan tinggi tunas mengalami peningkatan jumlah setiap minggunya. Waktu perkecambahan mulai muncul pada minggu ke lima, kecambah paling banyak tumbuh pada minggu ke enam dan ke tujuh. Persentase perkecambahan putat keseluruhan yaitu 26% masih sangat rendah. Disimpulkan bahwa kondisi lingkungan berpengaruh terhadap perkecambahan putat.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kondisi Lingkungan, putat, biji, kecambah. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Purba |
Date Deposited: | 18 Jul 2023 01:43 |
Last Modified: | 18 Jul 2023 01:43 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/53723 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |