Sulistiarini, Feni Eka (2023) LEMBAGA KEBUDAYAAN RAKYAT (LEKRA) DALAM PERSPEKTIF SOSIAL-BUDAYA 1950-1965. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (186kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (575kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (193kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (319kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (190kB) |
![]() |
Text
FENI EKA SULISTIARINI (A1A219003).pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Sulistiarini, Feni Eka. 2023. Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) Dalam Persektif Sosial-Budaya 1950-1965. Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Jambi. Pembimbing: (I) Drs. Budi Purnomo, M.Hum., M.Pd. (II) Junita Yosephine Sinurat, M.Pd. Kata Kunci: Lembaga Kebudayaan Rakyat, Lekra, Sosial-Budaya. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: 1. Proses terbentuknya Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), 2. Aktivitas Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) di bidang sosial-budaya, 3. Dampak Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) di bidang sosial-budaya masyarakat Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri empat tahapan, yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah Lembaga Kebudayaan Rakyat atau Lekra berangkat dari kesadaran bahwa revolusi Agustus 1945 adalah usaha membebaskan diri sepenuhnya dari sisa-sisa pengaruh kolonialisme, imperialisme, dan feodalisme di bidang kebudayaan dan berusaha membangun kebudayaan nasional yang berporoskan rakyat sebagai pencipta kebudayaan itu sendiri. Dengan mengusung realisme-sosialis, Lekra berpendapat bahwa kesenian tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Kenyataan hidup kaum pekerja menjadi tema utama dalam karya-karya orang-orang Lekra. Pada Kongres Nasional I Lekra tahun 1959, Lekra mematangkan organisasinya dan mencetuskan prinsip kerja 1-5-1; slogan Politik sebagai Panglima, lima kombinasi asas penciptaan, dan metode kerja Turun ke Bawah atau Turba. Lekra juga membentuk lembaga-lembaga kesenian sebagai pelaksana garis-garis kegiatan Lekra yang lebih spesifik, yaitu Lembaga Seni Rupa Indonesia, Lembaga Sastra Indonesia, Lembaga Film Indonesia, Lembaga Seni Drama Indonesia, Lembaga Musik Indonesia, dan Lembaga Seni Tari Indonesia. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Lekra adalah suatu lembaga yang didirikan oleh sejumlah peminat dan pekerja kebudayaan yang di antaranya adalah D.N. Aidit dan Njoto. Lekra bergerak di lapangan kebudayaan dengan mengangkat permasalahan sosial terutama persoalan hidup kaum pekerja lewat kesenian yang juga dimanfaatkan sebagai alat untuk memobilisasi massa. Keberhasilan Lekra dalam menyebarkan pengaruhnya turut menarik simpati rakyat terutama buruh dan tani dan menjadikannya sebagai organisasi yang besar dan mendominasi lapangan kebudayaan Indonesia saat itu sebelum akhirnya berakhir pasca peristiwa G30S.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Lembaga Kebudayaan Rakyat, Lekra, Sosial-Budaya |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Sulistiarini |
Date Deposited: | 15 Aug 2023 03:55 |
Last Modified: | 15 Aug 2023 03:55 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/54892 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |