MANAJEMEN PENETASAN (HATCHERY) AYAM KAMPUNG UNGGUL BATLINAK DI BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL HIJAUAN PAKAN TERNAK (BPTU-HPT) SEMBAWA

SAPUTRA, PEPER (2023) MANAJEMEN PENETASAN (HATCHERY) AYAM KAMPUNG UNGGUL BATLINAK DI BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL HIJAUAN PAKAN TERNAK (BPTU-HPT) SEMBAWA. D3 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
KTI-PEPER SAPUTRA 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (193kB)
[img] Text
lembar pengesahan peper.pdf

Download (398kB)
[img] Text
ABSRAK.pdf

Download (290kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (187kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (183kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (183kB)

Abstract

RINGKASAN Penetasan telur merupakan suatu usaha untuk menghasilkan unggas baru dalam meneruskan usaha peternakan yaitu dengan cara menggunakan mesin tetas selama waktu tertentu, sesuai dengan jenis telur yang ditetaskan. Materi yang digunakan adalah yaitu 3107 butir telur ayam KUB, vaksin marek’s, larutan sterile diluent, kalium permanganat dan formalin. Manajeman yang diterapkan BPTU-HPT Sembawa dari mempersiapkan mesin tetas dan telur yang datang sampai proses penetasan telurnya antara lain, seleksi telur, fumigasi telur, penyimpanan telur di dalam cooling room, pre warming, setting telur, penangan didalam mesin setter dan hacthery dan candling telur, pull chick dan seleksi DOC, vaksinasi, pengemasan, pre loading area dan distribusi DOC. Mesin setter dan hacthery merupakan alat penunjang dalam keberhasilan suatu penetasan. Keberhasilan suatu usaha penetasan ditentukan oleh performa telur tetas, performa telur tetas antara lain fertilitas dan daya tetas. Telur dimasukan kedalam mesin setter dengan posisi bagian tumpul di atas dan bagian lancip dibawah Suhu didalam mesin setter yaitu 370C-380C dengan kelembapan 55-58%. Pemutaran telur didalam setter dilakukan selama 18 hari dengan frekuensi pemutaran 2 jam sekali. Sudut pemutaran telur 900 dan kemiringan 450. Setelah telur dikeluarkan dan di lakukan transfer dan candling tujuan dari candling yaitu untuk memisahkan telur fertil dan telur infertil Limbah yang dihasilkan dari proses produksi berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah cair berasal dari sanitasi ruangan dan peralatan, sedangkan limbah padat meliputi bangkai (DIS), pemotongan DOC dan cangkang telur. Tahap terakhir dalam pengelolaan hatchery adalah pendistribusian DOC kepada para peternak. Seleksi telur yang baik, Proses pemilihan telur ayam kampung unggul batlinak yang berkualitas sangat penting untuk mendapatkan bibit yang potensial dan unggul.Penggunaan teknologi canggih, Pemanfaatan teknologi modern seperti inkubator dan sensor pemantau suhu membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi proses penetasan

Type: Thesis (D3)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Peternakan > Kesehatan Hewan
Depositing User: SAPUTRA
Date Deposited: 16 Aug 2023 01:52
Last Modified: 16 Aug 2023 01:52
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/54954

Actions (login required)

View Item View Item