febriyanti, yuli (2023) Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Menggunakan Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Di Kelas VIII H SMP Negeri 9 Kota Jambi. S1 thesis, Universitas Jambi.
Text
Abstrak.pdf Download (260kB) |
|
Text
BAB 1..pdf Download (391kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (156kB) |
|
Text
cover.pdf Download (158kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (268kB) |
|
Text
full skripsi.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
|
Text
halaman pengesahan (1).pdf Download (326kB) |
Abstract
Febriyanti, Yuli 2023. Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ppkn Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Menggunakan Metode Penugasan Di Kelas VIII H Smp Negeri 9 Kota Jambi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial., FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (1) Drs. M. Salam, M.Si. Pembimbing (2) Dona Sariani, S.Pd., M.Pd. Kata Kunci : Kemandirian, Siswa, Problem, Solving,PPKn Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan generasi muda bangsa. Pepkin (Sohimin, 2014:135) mengatakan bahwa problem solving ialah “sebuah metode pembelajaran yang memusatkan pengajaran pada kecakapan untuk memecahkan permasalahan yang diberikan”. Ada beberapa alasan mengapa model pembelajaran Problem Solving dianggap tepat dalam pemecahan problem kemandirian belajar siswa, antara lain: Menurut Abdul Majid (2013) Model Problem Solving merupakan cara memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan, menelaah, dan berfikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut sebagai upaya untuk memecahkan masalah. Proses menganalisa adalah konsep memadukan pikiran dengan kegiatan motorik untuk memecahkan PKn, karena mencakup berbagai aspek seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik. Bedasarkan dari hasil observasi di kelas VIIIH di SMP N 9 Kota jambi penulis menemukan Penyebab rendahnya Kemandirian Belajar siswa yang antara lain: 1. Saat peserta didik diberi suatu masalah atau tugas tak langsung memikirkan atau menuntaskan tugas tersebut, justru ia hanya terdiam dan menunggu jawaban dari siswa lainnya, yang mana jawaban tersebut pun belum tentu benar, serta bertanya kepada guru terkait soal yang sederhana, yang mana sebenarnya ia dapat mengerjakannya sendiri. Hal ini membuktikan bahwa kepercayaan diri dan tanggungjawab siswa untuk menuntaskan persoalan dan tugas yang diberikan padanya masih sangat rendah, sehingga berdampak pada rendahnya kemandirian belajar siswa. Guru kerap memakai metode ceramah dalam menyampaikan materi, sehingga pada proses kegiaan belajar mengajar peserta didik tak terbiasa mengembangkan potensi serta ide-idenya secara mandiri untuk memahami materi yang dipelajarinya. Dalam penelitian ini penulis mengambil penelitikan tindakan kelas(PTK) yang dilaksanakan tiga siklus atau sembilan pertemuan,Objek penelitian ialaah siswa kelas VIII H SMP N 9 Kota Jambi dan Guru PPKn,sedangkan subjeknya yaitu tingkat kemandirian belajar siswa.waktu penelitian selama 3 bulan, dimulai dari persiapan bulan November, dan tahap pelaksaan penelitian di mulai dari bulan Februari sampai dengan April, dan tahap pengiriman laoran di bulan Mei 2023.Prosedur penlitian yang penulis gunakan yaitu menggunakan prosedur penelitian kemmis and taggart ,teknik pengumpulan data menggunakan instrumen ukur tes kemandirian belajar siswa,teknik analisis data menggunkan teknik persentase dilihat dari tingkat keberhasilan siswa Berdasarkan Hasil temuan menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Solving menggunakan metode penugasan dapat digunakan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas VIII H SMP N 9 Kota Jambi. Persentase nilai rata-rata meningkat sebesar 42,20% pada siklus I, 47,84% pada siklus II, dan 60,14% pada siklus III. pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Solving pada mata pelajaran PPKn meliputi tiga kegiatan antara lain memiliki Tiga langkah kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir merupakan pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang dirancang untuk mendorong kemandirian belajar siswa. Kegiatan pertama adalah memperkenalkan model pembelajaran problem solving; kedua melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem solving untuk pembelajaran mandiri; dan yang ketiga guru menilai atau mengevaluasi proses pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja siswa. Hasil refleksi pembelajaran pada siklus pembelajaran pertama terlihat terhambat, menandakan masih ada potensi untuk dikembangkan agar hasilnya lebih diinginkan. Oleh karena itu, sebelum melakukan tindakan perbaikan, guru dan penulis akan bekerja sama untuk meningkatkan pembelajaran agar tidak ada masalah atau masalah yang sama pada saat siklus berikutnya dimulai. Peningkatan rata-rata status dasar siswa selama siklus pertama, kedua, dan ketiga masing-masing 42,20%, 47,84%, dan 60,14% menunjukkan hal ini. Berdasarkan temuan penelitian, paradigma pembelajaran Problem Solving dapat membantu siswa kelas VIII H SMP N 9 Kota Jambi menjadi pembelajar yang lebih mandiri. Model ini sangat efisien karena tingkat keberhasilan PTK-nya.. Kata Kunci : Kemandirian, Problem solving, Ppkn
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kemandirian, Problem Solving, PPKn |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan PPKn |
Depositing User: | Febriyanti |
Date Deposited: | 16 Aug 2023 02:53 |
Last Modified: | 16 Aug 2023 02:53 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/54959 |
Actions (login required)
View Item |