Sihotang, Andreas (2023) SINTESIS DAN KARAKTERISASI ZSM-5 DARI ABU AMPAS TEBU (Bagasse) DAN ABU TERBANG BATU BARA (Coal Fly Ash) SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI METANA MENJADI METANOL MELALUI REAKSI OKSIDASI PARSIAL. Al-Kimia.
Text
Abstrak.pdf Download (50kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (105kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (64kB) |
|
Text
Cover.pdf Download (62kB) |
|
Text
Lembar Halaman Pengesahan.pdf Download (404kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (168kB) |
|
Text
SKRIPSI Full Teks.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Gas metana (CH4) merupakan gas buangan yang diperoleh dari tempat pembuangan akhir, kegiatan industri, lahan gambut, dan asap kendaraan bermotor. Gas CH4 mempunyai daya rusak atmosfer 21 – 23 kali besar dari CO2. Untuk mengurangi emisi gas metana di bumi maka gas metana perlu ditangkap kemudian dikonversi menjadi produk kimia yang memiliki nilai tinggi, salah satunya adalah metanol. Konversi metana menjadi metanol menggunakan katalis padatan untuk bereaksi dengan suhu rendah, katalis yang sering diselidiki adalah ZSM-5. ZSM-5 yang merupakan zeolite sintesis yang mengandung silika (Si) dan alumina (Al) dengan perbandingan kandungan silika lebih besar dibandingkan dengan alumina. Dalam mensintesis ZSM-5 sumber silika dan alumina, yang digunakan berupa bahan alam yaitu abu ampas tebu dan abu terbang batu bara. Abu terbang batu bara memiliki kandungan logam oksida yang tinggi salah satunya adala Silika Oksida (SiO2) dimana keberadaan logam silika tersebut dapat dimanfaatkan sebagai adsorben dan juga katalis. Kandungan silika dalam abu terbang batu bara berkisar 49,023% dimana material silika ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber silika dan alumina dalam mensintesis katalis. Ampas tebu merupakan limbah hasil pengolahan gula yang cukup banyak di Indonesia yang limbahnya kurang dimanfaatkan. Kandungan utama dari abu ampas tebu adalah SiO2 dengan kadar yang cukup tinggi yaitu 94,223%. Dalam penelitian ini abu ampas tebu dapat bertindak sebagai sumber silika dan abu terbang batu bara sebagai sumber silika dan alumina. Hasil sintesis diuji dengan menggunakan XRD, menunjukkan untuk waktu kristalisasi 72 jam dan 144 jam terdapat puncak-puncak khas yang berada pada 2θ = 7,960 ; 8,840 ; 23,100 ; 23,970 dan 24,380. Dari studi literatur puncak-puncak khas tersebut mirip dengan ZSM-5 komersial yang menandakan terbentuknya ZSM-5 dengan struktur MFI. Dari uji SEM terlihat morfologi dari ZSM-5 sintesis membentuk struktur heksagonal yang merupakan struktur dari ZSM-5. Dari uji SAA terlihat luas permukaan ZSM-5 yang disintesis paling besar dimiliki oleh ZSM-5 sintesis variasi 144 jam dengan luas permukaan 246,778 m2/g. Dari uji katalitik ZSM-5 sintesis variasi 144 jam diperoleh metanol dengan waktu retensi 31,085 min, waktu retensi ini mirip dengan waktu retensi dari metanol murni, dengan luas area sebesar 13248198,5. Kata Kunci: ZSM-5, abu terbang batu bara, abu ampas tebu, metana dan mentanol
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia |
Depositing User: | Sihotang |
Date Deposited: | 16 Aug 2023 04:25 |
Last Modified: | 16 Aug 2023 04:25 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/54988 |
Actions (login required)
View Item |