UJI SITOTOKSIK SENYAWA BIOAKTIF DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SUNGKAI (Peronema canescens jack) DENGAN METODE BSLT (Brine Shrimp Lethality Test)

Fikriansyah, Muhammad (2023) UJI SITOTOKSIK SENYAWA BIOAKTIF DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SUNGKAI (Peronema canescens jack) DENGAN METODE BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
Skripsi_Muhammad Fikriansyah_F1C119058.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
Cover.pdf

Download (75kB)
[img] Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (289kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (370kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (256kB)
[img] Text
BAB Kesimpulan.pdf

Download (241kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (396kB)

Abstract

Pada penelitian pengujian awal potensi senyawa antikanker digunakan bahan alam seperti daun sungkai sebagai sampel. Bagian daun dipilih sebagai sampel karena merupakan bagian yang digunakan oleh masyarakat lokal sebagai obat dan makanan. Sampel daun sungkai (Peronema canescens jack) diambil dari desa senaung, kecamatan jambi luar kota, kabupaten muaro jambi, provinsi Jambi, Indonesia. Pada penelitian ini berfokus pada hasil ekstraksi dari fraksi etil asetat. Hasil dari skrining fitokimia daun sungkai fraksi etil asetat mengandung beragam senyawa metabolite sekunder yaitu flavonoid, steroid, fenolik, dan tanin. Pada hasil kromatografi vakum cair terdapat 4 fraksi yang didapatkan yaitu Fraksi 1 (F1), Fraksi 2 (F2), Fraksi 3 (F3) dan Fraksi 4 (F4). Isolat terbentuk di Fraksi 2 yang diberinama F2.1 (Isolat). Dari hasil karakterisasi senyawa menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan FT-IR, Untuk UV-Vis menunjukkan bahwa isolat memberikan dua puncak serapan, yaitu pada pita 1 λ = 235,29 nm dan pita 2 λ = 286,87 nm. Serapan pada 235,29 nm menunjukkan adanya suatu sistem diena/rangkap terkonjugasi pada struktur. Sementara itu, serapan pada 286,87 menunjukkan adanya suatu sistem aromatik dengan substituen tertentu. Sedangkan FT-IR pada isolat F2.1 fraksi etil asetat daun sungkai menunjukkan adanya serapan pada daerah 2851,89 cm-1 menunjukkan adanya –OCH3 dari metoksi, vibrasi ulur dari C-O-C pada daerah serapan 1261,13 cm-1, vibrasi ulur pada daerah serapan 1467,27 cm-1 yang mengindikasikan ke khasan C=C aromatik, vibrasi tekuk pada daerah serapan 840,65 cm-1 menunjukkan adanya C-H aromatik, dan vibrasi ulur pada daerah serapan 1729,25 cm-1 yang menunjukkan ke khasan senyawa karbonil. Hasil karakterisasi tersebut mendeskripsikan isolat merupakan golongan flavonoid yaitu sub golongan flavone khususnya polimetoksiflavone yang mendekati senyawa sinensetin. Pada pengujian sitotoksik metode BSLT dan dianalisis menggunakan probit program SPSS version 25 (SPSS Inc., Chicago, IL, 250 USA). Ekstrak EtOAc memiliki nilai LC50 408,32 ppm , nilai LC50 pada fraksi hasil kvc F1 ,F2 ,F3 dan F4 secara berturut-turut yaitu 168,66 ppm, 242,66 ppm, 1936,42 ppm dan 857,03 ppm. Sedangkan pada isolat nilai LC50 yaitu 191,43 ppm memiliki potensi adanya senyawa antikanker. Kata kunci : Sungkai , Spektrofotometri UV-Vis dan FT-IR, Sitotoksik, BSLT Artemia Salina

Type: Thesis (S1)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Depositing User: Fikriansyah
Date Deposited: 18 Aug 2023 03:20
Last Modified: 18 Aug 2023 03:20
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/55036

Actions (login required)

View Item View Item