OKTARIYANTI, HESTIA NURIAR (2023) ANALISIS REKONSILIASI PENAMBANGAN NIKEL LATERIT ANTARA BLOCK MODEL TERHADAP PRODUKSI AKTUAL DI AREA BLOK H PT ANTAM TBK. S1 thesis, Teknik Pertambangan.
Text
1. SKRIPSI_F1D117022_HESTIA NURIAR OKTARIYANTI_ANALISIS REKONSILIASI PENAMBANGAN NIKEL LATERIT ANTARA BLOCK MODEL CADANGAN TERHADAP PRODUKSI AKTUAL DI AREA BLOK H PT ANTAM TBK.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
|
Text
2. COVER.pdf Download (117kB) |
|
Text
3. HALAMAN PERNYATAAN & HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (583kB) |
|
Text
4. ABSTRAK.pdf Download (129kB) |
|
Text
5. BAB I.pdf Download (134kB) |
|
Text
6. BAB V.pdf Download (121kB) |
|
Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (107kB) |
Abstract
PT ANTAM Tbk merupakan salah satu anggota dari BUMN holding company yakni Mining Industry Indonesia (MIND ID) dengan wilayah operasi penambangan yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk pada penambangan nikel. Salah satu wilayah operasi penambangan nikel PT ANTAM adalah Area Blok H yang berada di Buli, Kecamatan Maba, Provinsi Maluku Utara. Adapun sistem penambangan yang diterapkan pada area ini adalah sistem tambang terbuka berupa open cast dengan metode penambangannya berupa selective mining. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai mining recovery serta dilusi perbulan dan kumulatif yang menunjukkan fluktuasi data pada periode penambangan Januari hingga September 2022, menganalisis faktor penyebab dan upaya meminimalkan perbedaan tonase dan kadar nikel antara block model terhadap produksi aktual. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diketahui bahwa mining recovery ore Januari hingga September masing-masing adalah 142%, 86%, 143%, 177%, 203%, 122%, 109%, 143%, 100,01% dengan dilusi ore perbulan masing-masing adalah 8%, 14, 12%, 3%, 11%, 13%, 10%, 11%,10% sedangkan mining recovery non-ore perbulan masing-masing adalah 108%, 103%, 79%, 164%, 86%, 134%, 119%, 111%, dan 90%. Selanjutnya berdasarkan hasil rekap data secara keseluruhan diketahui nilai mining recovery ore sebesar 130%, mining recovery non-ore sebesar 109% dan dilusi ore sebesar 11%. Adapun batas toleransi perusahaan adalah ±10% dari 100% untuk mining recovery dan 5% untuk dilusi. Hasil analisis secara kuantitatif menunjukkan bahwa penyebab perbedaan tonase antara block model cadangan terhadap aktual adalah karena tonase tak teridentifikasi, penyebaran zonasi nikel laterit dan perbedaan densitas sedangkan perbedaan kadar nikel disebabkan oleh penyebaran kadar nikel laterit dan pencampuran material saat penambangan aktual. Adapun upaya untuk meminimalkan perbedaan tonase antara block model terhadap aktual adalah dengan melakukan survey batas penyebaran zonasi aktual, melakukan analisis terhadap asumsi densitas sedangkan upaya untuk meminimalkan perbedaan kadar nikel adalah dengan meningkatkan pengawasan quality control dan diperlukan grade control sampling setiap sebelum penambangan.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Pertambangan |
Depositing User: | OKTARIYANTI |
Date Deposited: | 08 Sep 2023 02:48 |
Last Modified: | 08 Sep 2023 02:48 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/55556 |
Actions (login required)
View Item |