KONVERSI Fatty Acid Methyl Ester BIJI BINTARO (CERBERA Manghas) MENJADI BIOFUEL MELALUI PROSES Catalytic Cracking DENGAN KATALIS IMPREGNASI LOGAM Ni Hierarchical HZSM-5

Alviben, Jose (2023) KONVERSI Fatty Acid Methyl Ester BIJI BINTARO (CERBERA Manghas) MENJADI BIOFUEL MELALUI PROSES Catalytic Cracking DENGAN KATALIS IMPREGNASI LOGAM Ni Hierarchical HZSM-5. S1 thesis, KIMIA.

[img] Text
[SKRIPSI] JOSE ALVIBEN F1C119052.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
cover [SKRIPSI] Jose Alviben_F1C119052.pdf

Download (66kB)
[img] Text
lembar pengesahan [SKRIPSI] Jose Alviben_F1C119052.pdf

Download (200kB)
[img] Text
abstrak [SKRIPSI] Jose Alviben_F1C119052.pdf

Download (65kB)
[img] Text
BAB I [SKRIPSI] Jose Alviben_F1C119052.pdf

Download (95kB)
[img] Text
BAB V [SKRIPSI] Jose Alviben_F1C119052.pdf

Download (94kB)
[img] Text
Daftar Pustaka [SKRIPSI] Jose Alviben_F1C119052.pdf

Download (137kB)

Abstract

Emisi gas karbondioksida (CO2) menjadi pusat perhatian dikalangan Masyarakat saat ini. DITJENPPI menyatakan bahwa konsentasi CO2 di Indonesia berada pada rentang konsentrasi 280-379 ppm akibat pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor. Hal ini disinyalir akan terus mengalami peningkatan hingga 5 tahun yang akan datang. Maka dari itu, diperlukan inovasi energi terbarukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Disisi lain, biji buah bintaro (CERBERA Manghas) dinilai mampu dikonversi menjadi bahan bakar terbarukan karena menurut Burhanuddin et al (2019) minyak biji bintaro mengandung senyawa turunan asam karboksilat seperti asam oleat dan metil palmitat. Catalytic Cracking (perengkahan katalitik) berpotensi menjadi metode terbaik dalam konversi fatty acid methyl ester (FAME) biji bintaro menjadi biofuel. Penggunaan zeolit HZSM-5 dalam bentuk hierarchical (hHZSM-5) berpotensi menghasilkan biofuel yang baik pada penelitian sebelumnya karena memiliki struktur messopori serta mikropori. Namun, hasil yang didapatkan ditinjau dari komposisi hidrokarbonnya memiliki struktur hidrokarbon alkena sehingga kualitas dari biofuel yang dihasilkan belum baik. Maka, dilakukan proses impregnasi logam Ni pada katalis hierarchical HZSM-5 untuk mencegah terjadinya isomerisasi ion carbenium pada produk cair hasil cracking. Hasil analisis Katalis hHZSM-5 menggunakan BET menunjukkan peningkatan luasan messopori pada katalis dari 58,155 m2/g menjadi 120,245 m2/g serta peningkatan volume dari pori pada katalis hHZSM-5 0,1922 cm3/g menjadi 0,2318 cm3/g. Selain itu situs asam yang terdapat pada katalis hHZSM-5 juga meningkat seiring pembentukan messopori pada katalis hHZSM-5 ditinjau dari analisis TPD-NH3 dengan nilai situs keasaman 0,4688 mmol/g. Indikasi penambahan situs logam pada katalis hHZSM-5 digunakan logam Ni menjadi katalis Ni/hHZSM-5 dengan %wt sebesar 8,9 mg/g yang dianalisis dengan instrumen AAS. Selanjutnya dilakukan proses catalytic cracking FAME bintaro menggunakan katalis Ni/hHZSM-5. Hasil dari proses catalytic cracking, didapatkan hasil terbaik untuk %yield yaitu pada perbandingan volume FAME dengan katalis Ni/hHZSM-5 (250/0,3) dengan 40,5%. Hasil analisis GC-MS untuk produk cair bawah hasil cracking dengan variasi katalis didominasi oleh senyawa hidrokarbon pada rentang C16-C18 setara diesel/solar. Hasil analisis GC-MS yang baik ditunjukkan oleh produk cair atas hasil cracking dengan perbandingan volume FAME dan katalis (250/0,3) berupa senyawa petroleum eter pada rentang senyawa hidrokarbon C5-C7.

Type: Thesis (S1)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia
Depositing User: S
Date Deposited: 24 Oct 2023 02:34
Last Modified: 24 Oct 2023 02:34
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/57041

Actions (login required)

View Item View Item