SINTESIS DAN KARAKTERISASI ZSM-5 MESOPORI DARI FLY ASH BATUBARA SEBAGAI SUMBER ALUMINA DAN SILIKA

Aziz, Abdul and Marlinda, Lenny and Rahmi, Rahmi (2023) SINTESIS DAN KARAKTERISASI ZSM-5 MESOPORI DARI FLY ASH BATUBARA SEBAGAI SUMBER ALUMINA DAN SILIKA. S1 thesis, Fakultas Sains dan Teknologi.

This is the latest version of this item.

[img] Text
Revisi Sidang Skripsi Abdul Aziz (Repaired).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (102kB)
[img] Text
pernyataan skripsi aziz.pdf

Download (3MB)
[img] Text
pengesahan aziz.pdf

Download (4MB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (110kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (180kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (94kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (128kB)

Abstract

Limbah Fly ash batubara menjadi salah satu limbah berbahaya baik untuklingkunngan ataupun manusia. Kandungan logam-logam berat dengan ukuran partikel yang sangat kecil menjadi penyebabnya karena dapat mencemari lingkungan dan masuk dalam tubuh manusia melalui rantai makanan ataupun pernapasan. Selain logam berat, terdapat kandungan alumina dan silika dalam jumlah besar sehingga dapat dimanfaat sebagai bahan material berpori salah satunya ialah zeolit ZSM-5. Alumina dan silika dari fly ash batubara diekstraksi menggunakan metode refluks dengan larutan alkali. Ekstrak fly ash batubara (EFA) digunakan sebagai bahan utama sintesis zeolite menggunakan metode hidrotermal pada suhu 150°C dengan mevariasikan waktu hidrotermal (10, 24, 48, 72 dan 120 jam) dan waktu aging (0, 6, 12 dan 24 jam). Melalui karakterisasi XRF, diketahui komposisi alumina dan silika dalam EFA meningkat dari 16,7669% dan 30,8462% menjadi 42,04% dan 53,42%. Hasil sintesis pada variasi waktu hidrotermal dan aging telah menunjukan keberhasilan terbentuknya struktur zeolit melalui hasil spektra FTIR yang muncul serapan pada rentang bilangan gelombang 950-1250 cm-1 (vibrasi ulur asimetri TO4), 650-720 cm�1 (vibrasi ulur simetri TO4), dan 500-650 cm-1 (vibrasi cincin ganda zeolit) pada semua sampel hasil sintesis. Analisa data XRD menggunakan software X’Pert Highscore menunjukan keseluruhan sampel memiliki puncak difraksi pada 2 13,95°; 24,29°; 34,63° dan 42,75°. Dimana pola difraksi tersebut mengindikasiakn fasa zeolite ZK�14 (SOD) berdasarkan ICSD no. 201587, COD no.96-152-9731 dan IZA database. Namun pada waktu aging 6 dan 12 jam terdeteksi puncak difraksi ZSM-5 pada 2 theta 22,93° dan 22,94°. Perbedaan waktu hidrotermal dan aging sangat berpengeruh terhadap %yield, kristalinitas dan ukuran partikel yang dihasilkan. Dimana ketiga hal tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya waktu hidrotermal, namun berbanding terbalik dengan waktu aging kecuali pada %yield yang tidak terpengaruh secara signifikan. Dengan %yield tertinggi 37,83% pada waktu hidrotermal 48 jam, kristalinitas tertinggi 50,73% pada waktu hidrotermal 72 jam dan ukuran partikel terbesar 23,82 nm pada waktu hidrotermal 120 jam. Pada variai waktu aging cenderung membentuk fasa amorf karena pengaruh dari laju pembentukan nukleasi pada periode induksi yang tidak diikuti dengan peningkatan waktu hidrotermal sehingga membentuk ion aluminosilikat amorf dalam jumlah yang banyak.

Type: Thesis (S1)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia
Depositing User: Aziz
Date Deposited: 07 Nov 2023 08:01
Last Modified: 11 Dec 2023 03:55
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/57355

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item