perbedaan penerapan model pembelajaran double loop problem solving (dlps)terhadap kemampuan penalaran matematis siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX SMPN 4 Muaro jambi

Z, Novianti (2018) perbedaan penerapan model pembelajaran double loop problem solving (dlps)terhadap kemampuan penalaran matematis siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX SMPN 4 Muaro jambi. Universitas jambi.

[img] Text
1. Cover 1.pdf

Download (31kB)
[img] Text
4. halaman pengesahan.pdf

Download (880kB)
[img] Text
8. DAFTARISI.pdf

Download (90kB)
[img] Text
11. bab 1.pdf

Download (369kB)
[img] Text
15. bab 5.pdf

Download (105kB)

Abstract

Z, Novianti. 2018. Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Double Loop Problem Solving Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Di Kelas IX SMP Negeri 4 Muaro Jambi. Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (I) Dra. Roseli Theis, M.S, Pembimbing (II) Rohati, S.Pd., M.Pd. Kata Kunci: Model Pembelajaran Double Loop Problem Solving, Bangun Ruang Sisi Lengkung, Kemampuan Penalaran Matematis Penalaran matematis merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pembelajaran, baik yang eksakta maupun non eksakta. Dengan kemampuan penalaran matematis materi pembelajaran mudah dipahami, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran double loop problem solving. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 Muaro Jambi pada tahun ajaran 2017/2018 dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari penerapan model pembelajaran double loop problem solving terhadap penalaran matematis siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung di kelas IX SMP Negeri 4 Muaro Jambi. Sampel yang diteliti sebanyak 40 orang, yang terdiri dari 20 siswa di kelas eksperimen dan 20 siswa dikelas kontrol. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode eksperimen. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan simple random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu soal post test kemampuan penalaran matematis dan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat dari hasil analisis uji-t nilai post test kedua sampel dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa sehingga rata-rata penalaran matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran double loop problem solving lebih tinggi dari pada kemampuan penalaran matematis di kelas kontrol. Selanjutnya model pembelajaran double loop problem solving telah berhasil dilakukan oleh guru maupun siswa. Hal ini terlihat dari rata–rata nilai lembar observasi guru dan siswa baik dikelas eksperimen ataupun dikelas kontrol yang telah mencapai kategori baik.

Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: NOVIANTI Z
Date Deposited: 09 Oct 2018 07:17
Last Modified: 09 Oct 2018 07:17
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/5769

Actions (login required)

View Item View Item