Parulian, Jhonatan Johan (2023) SINTESIS DAN KARAKTERISASI CARBOXYMETHYL CELLULOSE (CMC) DARI KULIT BUAH AREN (Arenga pinnata) SEBAGAI PENYERAP ION LOGAM TIMBAL (II). S1 thesis, Kimia.
![]() |
Text
Skripsi Jhonatan-FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
![]() |
Text
Cover.pdf Download (63kB) |
![]() |
Text
Lembar pengesahan.pdf Download (4MB) |
![]() |
Text
Abstrak.pdf Download (257kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (289kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (248kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (354kB) |
Abstract
RINGKASAN Salah satu logam berat yang digolongkan ke dalam bahan pencemar yang berbahaya yakni timbal (Pb). Logam berat Pb jika dalam air maka berbentuk Pb+2. Ion logam Pb dapat masuk ke dalam tubuh manusia dapat melalui air minum, makanan ataupun udara. Salah satu solusi untuk mengurangi dampak dari ion logam Pb(II) adalah dengan menggunakan adsorben Carboxymethyl cellulose dari selulosa kulit buah aren (Arenga pinnata). Untuk memperoleh adsorben CMC hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengekstrak selulosa dari kulit buah aren. Proses diawali dengan penghilangan senyawa ekstraktif pada sampel dengan menggunakan pelarut organik. Kemudian dilakukan proses delignifikasi dengan tujuan menghilangkan lignin yang terkandung dengan menggunakan pelarut NaOH. Dan tahap terakhir ekstraksi selulosa adalah tahap Bleaching yakni menghilangkan sisa-sisa lignin serta meningkatkan derajat putih pada esktrak selulosa. Setelah selulosa dari kulit buah aren diperoleh, kemudian dilanjutkan pada tahap sintesis Carboxymethyl cellulose. Kemudian Sintesis dilakukan dengan dua tahap yakni tahap alkalisasi dan tahap karboksimetilasi. Tahap alkalisasi dilakukan dengan menggunakan larutan NaOH 20%. Tujuan dilakukannya tahap ini adalah untuk mengaktifkan gugus-gugus hidroksil pada selulosa. Selanjutnya adalah tahap karboksimetilasi, pada tahap ini bertujuan untuk mensubstitusi gugus -OH pada selulosa dengan menambahkan reagen natrium monokloroasetat sehingga gugus OH tersubstitusi menjadi gugus -COOH (karboksil). Setelah CMC hasil sintesis diperoleh kemudian dilakukan penentuan derajat substitusi. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak gugus -OH (Hidroksil) yang tersubstitusi oleh gugus –COOH (Karboksil). CMC yang diperoleh dikarakterisasi dengan menggunakan instrumen FTIR (Fourier Transform Infra Red), dan SEM (Scanning Electron Microscope). Proses adsorpsi dilakukan dengan beberapa variasi yaitu variasi pH, waktu kontak dan konsentrasi. Variasi pH dilakukan dari pH 2, 3, 4, 5, dan 6. Variasi waktu kontak dengan waktu yang digunakan adalah 15, 30, 60, 75, 90, 105 dan 120 menit. Dan pada variasi konsentrasi dilakukan dengan variasi 10, 25, 50, 75, 100, 125 dan 150 ppm. Uji analisis ion logam dilakukan dengan menggunakan instrument AAS (Atommic Adsorption Spectroscopy). Hasil dari analisis dengan menggunakan instrumen AAS diperoleh kondisi optimum pada pH 2, waktu kontak optimum pada 105 menit dan optimum pada konsentrasi 125 ppm. Kata Kunci: Carboxymethyl cellulose (CMC), Selulosa, Aren, Timbal (II), Sintesis CMC, Delignifikasi, Bleaching, Adsorpsi.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia |
Depositing User: | parulian |
Date Deposited: | 06 Dec 2023 03:00 |
Last Modified: | 11 Dec 2023 03:56 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/58319 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |