Waladati, Rahmani (2023) ISOLASI DAN UJI ANTI-INFLAMASI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SUNGKAI (P.canescens) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus Musculus L.) YANG DIINDUKSI DENGAN KARAGENAN. Jurnal kajian informasi dan perpustakaan.
Text
SKRIPSI FULL RAHMANI.pdf Download (1MB) |
|
Text
COVER .pdf Download (94kB) |
|
Text
Scan Hal. Pengesahan Skripsi 05-12-2023 11.27(1).pdf Download (385kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (115kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (120kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (67kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.docx Download (18kB) |
Abstract
Abstrak Sungkai (Paronema canescens J.) atau yang memiliki nama daerah sekai/sukih merupakan salah satu jenis tumbuhan asli Indonesia yang secara tradisional digunakan sebagai obat penurun demam malaria dan memar. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman sungkai mempunyai senyawa kimia yang berpotensi sebagai anti inflamasi. Hasil skrining fitokimia dalam penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat daun sungkai mengandung senyawa steroid. Diketahui senyawa golongan steroid mempunyai kemampuan sebagai antiinflamasi. Uji antiinflamasi pada fraksi etil asetat daun sungkai menggunakan metode pembentukan kantung granuloma dan metode pembuatan edema pada punggung mencit yang diinduksi karagenan 2% secara subkutan. Penggunaan sediaan topikal akan memberikan efek lokal yang lebih cepat karena langsung pada area peradangan. Pengujian anti inflamasi menggunakan 13 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif (vaseline flavum), kontrol positif (hidrokartison asetat 2,5%), ekstrak dan isolat daun sungkai dengan variasi konsentrasi (5%, 10%, dan 15%), dan fraksi 1, fraksi 2, fraksi 3, fraksi 4, fraksi 5 etil asetat dengan konsentrasi 10%. Parameter yang diamati adalah volume eksudat dan persentase penghambatan inflamasi. Aktivitas anti inflamasi fraksi etil daun sungkai asetat dianalisis menggunakan uji statistik yaitu volume eksudat dan % penghambatan inflamasi diuji dengan one way ANOVA dan dilanjutkan dengan post test hoc LSD. Hasil analisa menunjukkan fraksi etil asetat daun sungkai memberikan pengaruh yang nyata, dengan rata-rata volume eksudat dan persentase penghambatan inflamasi, pada konsentrasi 10% mampu menurunkan volume eksudat sebesar 145a ± 45μl dan penghambatan inflamasi sebesar 83,40%, nilai tersebut adalah lebih tinggi dibandingkan nilai efek obat anti inflamasi komersial yaitu 70,77%. Berdasarkan hasil diketahui bahwa fraksi etil asetat daun sungkai mempunyai aktivitas antiinflamasi. Spektrum UV-Vis isolat menunjukkan puncak serapan pada λ = 269 yang menunjukkan adanya ikatan rangkap tak terkonjugasi. Spektrum FTIR menunjukkan isolat mempunyai gugus O-H (3254,05 cm-1), C-H (2994,62 cm-1), C=C (1667,53 cm-1) dan C-O (1119,73 cm-1). Adanya gugus C-H dan O-H menunjukkan adanya senyawa golongan steroid. Berdasarkan perbandingan pada literatur, pola spektrum UV-Vis dan FT-IR isolat serupa dengan spektrum UV-Vis dan FT-IR pada senyawa β-sitosterol. Oleh karena itu, senyawa yang diisolasi dari daun sungkai diduga merupakan senyawa golongan steroidnya adalah β-sitosterol. Kata Kunci : sungkai, inflamasi, steroid, sitosterol
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) Q Science > QD Chemistry |
Depositing User: | Waladati |
Date Deposited: | 06 Dec 2023 04:02 |
Last Modified: | 06 Dec 2023 04:02 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/58326 |
Actions (login required)
View Item |