Gambaran Parameter Koagulasi INR (International Normalized Ratio) pada Pasien Sindrom Koroner Akut di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2022-2023

NINGRUM, MARIA PUSPITA (2023) Gambaran Parameter Koagulasi INR (International Normalized Ratio) pada Pasien Sindrom Koroner Akut di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2022-2023. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
Skripsi Full Text.pdf

Download (4MB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (35kB)
[img] Text
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN.pdf

Download (979kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (146kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (288kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (154kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (285kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Latar belakang: Sindrom koroner akut (acute coronary syndrome) mengacu pada sekelompok kondisi yang mencakup infark miokard elevasi ST (STEMI), infark miokard elevasi non-ST (NSTEMI), dan angina tidak stabil. Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit jantung koroner (PJK), yang menjadi penyebab sepertiga total kematian orang berusia di atas 35 tahun. Tes skrining koagulasi standar International Normalized Ratio (INR) merupakan unsur penting dari pemeriksaan dasar koagulasi di laboratorium klinis Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran parameter koagulasi INR (International Normalized Ratio) pada pasien penyakit sindrom koroner akut di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi tahun 2022-2023 Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain cross sectional. Penulis mengumpulkan data sekunder dari rekam medik pasien sindrom koroner akut yang dirawat inap maupun berobat jalan di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi tahun 2022-2023 dengan total akhir terkumpul 62 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan data diolah menggunakan aplikasi SPSS untuk melihat gambaran parameter koagulasi INR pada pasien sindrom koroner akut. Hasil: Hasil uji statistik didapatkan pasien dengan rata-rata nilai INR tertinggi adalah pasien NSTEMI yang sudah mendapatkan terapi antikoagulan sedangkan pasien dengan rata-rata nilai INR terendah adalah pasien NSTEMI dan STEMI yang belum mendapatkan terapi antikoagulan. Kesimpulan: Pasien dengan rata-rata nilai INR tertinggi adalah pasien NSTEMI yang sudah mendapatkan terapi antikoagulan sedangkan pasien dengan rata-rata nilai INR terendah adalah pasien NSTEMI dan STEMI yang belum mendapatkan terapi antikoagulan. Kata kunci: Sindrom koroner akut, INR, terapi antikoagulan

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Sindrom koroner akut, INR, terapi antikoagulan
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Kedokteran
Depositing User: NINGRUM
Date Deposited: 03 Jan 2024 08:03
Last Modified: 03 Jan 2024 08:03
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/59282

Actions (login required)

View Item View Item