Nabila, Difa (2023) HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS PENYAKIT DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE) DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD RADEN MATTAHER JAMBI PERIODE JULI 2023 – OKTOBER 2023. S1 thesis, Kedokteran.
Text
FULL TEXT Skripsi Difa Nabila G1A120058.pdf Download (3MB) |
|
Text
COVER.pdf Download (245kB) |
|
Text
lembar persetujuan dan pengesahan.pdf Download (759kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (297kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (263kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (253kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (279kB) |
Abstract
Latar Belakang : Systemic lupus erythematosus (SLE) merupakan suatu kondisi penyakit autoimunitas kompleks yang dikenali dengan terdapatnya inflamasi yang tersebar luas di dalam tubuh. SLE merupakan kondisi medis yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, Oleh karena itu, penderita SLE perlu menyesuaikan diri dengan kondisi kesehatannya. Terkait hal tersebut, tak jarang pula terjadi hambatan psikologi seperti depresi pada penderita SLE. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat aktivitas penyakit dan kejadian depresi pada pasien Systemic Lupus Erythematosus (SLE) di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Raden Mattaher Jambi Periode Juli 2023 – Oktober 2023. Metode : Metode penelitian ini adalah analisis observasional dengan desain studi cross sectional yang dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Raden Mattaher Jambi dari bulan Juli – Oktober 2023. Sampel penelitian diambil menggunakan metode purposive sampling dengan total 38 sampel. Data yang diambil berupa data primer yang diperoleh secara langsung dari pasien SLE dan data sekunder yang diambil melalui pengisian kuesioner MEX-SLEDAI dan kuesioner PHQ-9. Uji statistik yang digunakan yaitu uji korelasi Spearman. Hasil : Dari 38 sampel didapatkan bahwa penderita SLE berjenis kelamin Perempuan, serta sebagian besar berada pada kelompok usia dewasa awal (36,8%), sudah menikah (65,8%), memiliki pendidikan terakhir perguruan tinggi (42,1%), tidak bekerja (68,4%) dan telah terdiagnosis SLE selama 1 -2 tahun (42,1%). Selain itu, sebagian besar penderita SLE memiliki tingkat aktivitas penyakit sedang (39,5%) dan sebagian besar mengalami depresi sedang (47,4%). Hasil uji statistik didapatkan nilai signifikansi atau sig. (2-tailed) ≤ 0,05 dengan koefisien korelasi 0,690. Kesimpulan : Terdapat korelasi kuat antara tingkat aktivitas penyakit SLE dan kejadian depresi yang ditunjukkan dengan semakin tinggi tingkat aktivitas penyakit maka semakin tinggi kejadian depresi pada penderita SLE. Kata Kunci : SLE, Aktivitas Penyakit, Depresi
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Kedokteran |
Depositing User: | NABILA |
Date Deposited: | 11 Jan 2024 02:17 |
Last Modified: | 11 Jan 2024 02:17 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/59388 |
Actions (login required)
View Item |