POLA KUMAN DAN UJI RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA LUKA TERBUKA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Salsabilla, Salva Novita (2023) POLA KUMAN DAN UJI RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA LUKA TERBUKA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI. S1 thesis, Universitas Jambi.

	Text skripsi full teks.pdf Download (7MB)
	Text cover.pdf Download (44kB)
	Text lembar persetujuan dan pengesahan.pdf Download (290kB)
	Text bab i.pdf Download (175kB)
	Text bab v.pdf Download (143kB)
	Text dafpus.pdf Download (161kB)

Abstract

Latar Belakang: Luka diabetik dapat menyebabkan infeksi pada penderita diabetes melitus. Infeksi bakteri memiliki resistensi alami terhadap antibiotik. Resistensi antibiotik adalah salah satu isu kesehatan global yang memiliki konsekuensi negatif dan dapat mengurangi kualitas layanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi resistensi antibiotik terhadap bakteri penyebab luka terbuka pada pasien diabetes melitus di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Subjek penelitian, terdiri dari 21 pasien diabetes melitus dengan luka terbuka di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi, dipilih menggunakan metode purposive sampling. Swab pus diambil dari pasien dan dilakukan pewarnaan gram, kultur, uji enzimatik, serta uji resistensi di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Jambi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan aplikasi SPSS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pola kuman pada luka terbuka pasien diabetes melitus di RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi, yaitu S. aureus (9 sampel), P. aeruginosa (4 sampel), S. epidermidis (3 sampel), K. pneumonia (2 sampel), Proteus sp. (2 sampel), dan S. pyogenes (1 sampel). S. aureus menunjukkan resistensi terhadap sefoksitin (77,77%), ciprofloksasin (66,66%), seftriakson (66,66%) dan kotrimoksazol (55,55%). S. epidermidis menunjukkan resistensi terhadap sefoksitin (100%), ciprofloksasin (33,33%), seftriakson (33,33%) dan kotrimoksazol (66,66%). S. pyogenes menunjukkan resistensi 100% terhadap sefoksitin dan seftriakson, namun sensitif terhadap ciprofloksasin. P. aeruginosa resisten terhadap sefoksitin (25%), ciprofloksasin (50%), dan seftriakson (100%). Enterobacteriaceae menunjukkan resistensi 100% terhadap ciprofloksasin, kotrimoksazol, dan seftriakson. Semua bakteri yang diuji resistensi menunjukkan sensitivitas 100% pada piperasilin-tazobaktam. Kesimpulan: Jenis bakteri yang paling banyak ditemukan pada luka terbuka DM adalah Staphylococcus aureus dan antibiotik yang paling resisten adalah seftriakson. Kunci: luka terbuka, diabetes melitus, resistensi Background: Diabetic wounds can cause infection in people with diabetes mellitus. Bacterial infections have natural resistance to antibiotics. Antibiotic resistance is one of the global health issues that has negative consequences and can reduce the quality of health services. The purpose of this study was to identify antibiotic resistance to bacteria that cause open wounds in patients with diabetes mellitus at RSUD H. Abdul Manap Jambi City. Methods: This study is a descriptive observational study with a cross-sectional research design. The study subjects, consisting of 21 patients with diabetes mellitus with open wounds at RSUD H. Abdul Manap Jambi City, were selected using purposive sampling method. Pus swabs were taken from patients and performed gram staining, culture, enzymatic tests, and resistance tests at the Biomedical Laboratory of the Faculty of Medicine, Jambi University. The collected data were analyzed using the SPSS application. Results: The results showed the germ pattern in open wounds of diabetes mellitus patients at RSUD H. Abdul Manap Jambi City, namely S. aureus (9 samples), P. aeruginosa (4 samples), S. epidermidis (3 samples), K. pneumonia (2 samples), Proteus sp. (2 samples), and S. pyogenes (1 sample). S. aureus showed resistance to cefoxitin (77.77%), ciprofloxacin (66.66%), ceftriaxone (66.66%) and cotrimoxazole (55.55%). S. epidermidis showed resistance to cefoxitin (100%), ciprofloxacin (33.33%), ceftriaxone (33.33%) and cotrimoxazole (66.66%). S. pyogenes showed 100% resistance to cefoxitin and ceftriaxone, but was sensitive to ciprofloxacin. P. aeruginosa was resistant to cefoxitin (25%), ciprofloxacin (50%), and ceftriaxone (100%). Enterobacteriaceae showed 100% resistance to ciprofloxacin, cotrimoxazole, and ceftriaxone. All bacteria tested for resistance showed 100% sensitivity to piperacillin-tazobactam. Conclusion: The most common type of bacteria found in DM open wounds was Staphylococcus aureus and the most resistant antibiotic was ceftriaxone. Keywords: open wounds, diabetes mellitus, resistance.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	open wounds, diabetes mellitus, resistance
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Kedokteran
Depositing User:	SALSABILLA
Date Deposited:	12 Jan 2024 02:14
Last Modified:	12 Jan 2024 02:14
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/60017

Actions (login required)

View Item