Edwin, Septian Hadi Winata (2024) ANALISIS SPASIAL TINGKAT KEKRITISAN LAHAN PADA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI UNIT XVI TANJUNG JABUNG BARAT. S1 thesis, Kehutanan.
![]() |
Text
Skripsi Full Teks.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (24kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (12kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (142kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Download (6kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (864kB) |
![]() |
Text
lembar pengesahan.pdf Download (6MB) |
Abstract
Lahan kritis terjadi ketika adanya perubahan penggunaan lahan dari hutan atau lahan pertanian menjadi non-pertanian atau lahan terbangun, dimana daerah tangkapannya menjadi lebih kecil. Adanya degradasi lingkungan akibat berbagai bentuk pemanfaatan sumber daya lahan yang tidak bijak merupakan indikator lahan kritis. Merujuk Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.306/MENLHK/PDASHL/DAS.0/7/2018 Tentang Penetapan Lahan Kritis Indonesia mengatakan bahwa total lahan kritis di Inonesia yaitu 14.006.450 ha dan lahan kritis yang tersebar Provinsi Jambi seluas 213.985 ha. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit XVI Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu unit pengelolaan hutan ditingkat tapak pada Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. KPHP Unit XVI Tanjung Jabung Barat memiliki luas total 123.588,65. Penelitian ini berlokasi pada areal yang tidak dibebani izin PT Wirakarya Sakti dengan luas areal penelitian 64.149,5 ha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kekritisan lahan pada KPHP Unit XVI Tanjung Jabung Barat. Pada penelitian ini menggunakan pedoman tingkat kekritisan lahan yang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dyaitu Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Nomor P.3/PDASHL/SET/KUM.1/7/2018. Parameter yang digunakan yakni tutupan lahan, peta kawasan hutan, kelerengan, dan rawan erosi. Berdasarkan hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa tingkat kekritisan lahan pada wilayah penelitan yaitu terbagi menjadi beberapa tingkatan kekritisan. Tingkat kekritisan pada tingkatan tidak kritis seluas 13144,30 ha, tingkatan potensial kritis seluas 14403,61 ha, tingkatan agak kritis seluas 31082,41 ha, dan tingkatan kritis seluas 5423,59 ha. Kata Kunci: Lahan Kritis, SIG, KPH
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Depositing User: | Edwin |
Date Deposited: | 12 Jan 2024 07:22 |
Last Modified: | 12 Jan 2024 07:22 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/60221 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |