Dampak Penggunaan dan Pengolahan Tanah dalam Usahatani Sayuran Terhadap Infiltrasi Tanah Andisol di Kabupaten Kerinci

Henny H., Henny H. and Dianita, Rahmi and AR, Arsyad (2024) Dampak Penggunaan dan Pengolahan Tanah dalam Usahatani Sayuran Terhadap Infiltrasi Tanah Andisol di Kabupaten Kerinci. Jurnal Ilmiah Universitas Jambi, 24 (1). pp. 214-220. ISSN 2549-4236

[img] Text
Jurnal JIUB-Feb 2024-Sinta4.pdf

Download (225kB)
Official URL: http://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/vi...

Abstract

Andisol merupakan tanah vulkanik, bertekstur sedang dan kandungan bahan organik tinggi sehingga umumnya gembur. Namun,sebagian besar petanisayuran di Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci melakukan olah tanah intensif dalam penggunaan yang juga intensif (pertanaman sepanjang tahun, 2-3 kali/tahun). Di sisi lain, peranan pengolahan tanah dalam konservasi tanah dan air (KTA) hampir tidak ada dan bahkan merugikan. Salah satu pendekatan dalam KTA adalah penerapan olah tanah konservasi untuk mengendalikan pemadatan tanah sehingga infiltrasi tanah terpelihara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui laju dan kapasitas infiltrasi tanah Andisol serta beberapa faktor yang mempengaruhinya, akibat perbedaan intensitas penggunaan dan pengolahan tanah dalam usahatani sayuran di Desa Kebun Baru, Kecamatan Kayu Aro Barat. Penelitian menggunakan Metode Survei Eksploratifdeskriptif dengan areal survei Desa Kebun Baru di Kecamatan Kayu Aro Barat. Titik-titik pengamatan dan pengambilan contoh tanah ditetapkan secara purposive stratified random sampling mencakup lahan datar hingga miring, penggunaan dan pengolahan tanah intensif (pertanaman 2-3 kali/tahun + pengolahan tanah 2 kali/tahun), setengah intensif (pertanaman 1-2 kali/tahun + pengolahan tanah satu kali/tahun), dan tidak intensif (pertanaman 1-2 kali/tahun + pengolahan tanah satu kali/2 tahun), masing-masing lahan ditanami kentang setiap tahun dengan berbagai pola tanam. Laju infiltrasi tanah diukur menggunakan double ring infiltrometer dan kapasitas infiltrasi diduga dengan Persamaan Horton. Laju dan kapasitas infiltrasi tanah masing-masing 26,5 cm/jam (sangat cepat) dan (8.12 cm/jam, sebagaimana kapasitas infiltrasi tanah bertekstur lempung umumnya) pada lahan datar dengan penggunaan dan pengolahan tanah intensif; jauh lebih besar dibandingkan dengan di lahan lainnya. Sebaliknya, laju dan kapasitas infiltrasi masingmasing 6.68 cm/jam (sedang) dan 2.27 cm/jam (lebih kecil dari kapasitas infiltrasi tanah bertekstur lempung berdebu umumnya), dan paling kecil, pada lahan miring yang digunakan dan diolah tidak intensif. Perlu edukasi petani agar mengolah tanah seperlunya sesuai dengan karakteristik tanah dan kebutuhan tanaman, untuk menjaga keberlanjutan fungsi tanah dan membangun usahatani sayuran berkelanjutan di Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci.

Type: Article
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: Dianita
Date Deposited: 27 Feb 2024 03:15
Last Modified: 27 Feb 2024 03:15
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/61429

Actions (login required)

View Item View Item