Analisis Kandungan Mterial Campuran Aspal Panas Mix Design AC-WC Terhadap Rekonstruksi Jalan Ruas N-029.1 Bts. Kab. Muaro Jambi / Kab. Tanjabtim - Bts. Kab. Tanjabbar

Ayzadt, Muhammad and Nurdin, Ade and Bahar, Fetty (2024) Analisis Kandungan Mterial Campuran Aspal Panas Mix Design AC-WC Terhadap Rekonstruksi Jalan Ruas N-029.1 Bts. Kab. Muaro Jambi / Kab. Tanjabtim - Bts. Kab. Tanjabbar. Jurnal Talenta Sipil, 7 (2). ISSN 2615-1634

[img] Text
Jurnal_Muhammad Ayzadt.pdf

Download (460kB)
Official URL: http://talentasipil.unbari.ac.id/

Abstract

Abstrak. Untuk mendapatkan campuran agregat yang baik diusahakan menjaga gradasi campuran agregat berada pada pertengahan rentang spesifikasinya. Berdasarkan pekerjaan rekonstruksi jalan pada ruas N-029.1 Bts. Kab. Muaro Jambi / Kab. Tanjabtim – Bts. Kab. Tanjabbar pada titik (sta 16+000 – 16+400) yang mana aspal yang dihamparkan bertekstur lunak/cair, yang mana dilihat dari proses pemadatan dan pemerataan lapisan aspal yang dilakukan beroperasi dengan jumlah lintasan yang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan pada saat trial mix sehingga perlu dilakukan analisa untuk mengevaluasi komposisi material campuran aspal panas mix design lapis Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode analisa data sekunder berupa data DMF, JMF dan gradasi. Hasil analisis komposisi material campuran aspal panas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai proporsi total campuran yang mana pada DMF proporsi yang direncanakan adalah 32,97% untuk agregat halus, 28,26% untuk agregat sedang, 18,84% untuk agregat kasar, 1,88% untuk filler, dan 5,80% untuk aspal. Pada JMF proporsi hasil dari penimbangan adalah 37,68% untuk Hot Bin I (agregat halus), 35,80% untuk Hot Bin II (agregat sedang), 18,84% untuk Hot Bin III (agregat kasar), 1,88% untuk filler, dan 5,80% untuk aspal. Pada pelaksanaan dilapangan proporsi total campuran yang dihasilkan adalah 17,90% untuk Hot Bin III (agregat kasar), 33,91% untuk Hot Bin II (agregat sedang), 40,51% untuk Hot Bin I (agregat halus), 1,88% untuk filler, dan 5,81% untuk aspal. Abstract. To obtain a good aggregate mixture, efforts are made to keep the gradation of the aggregate mixture in the middle of its specification range. Based on road reconstruction work on section N-029.1 Bts. Regency. Muaro Jambi / Kab. Tanjabtim – Bts. Regency. Tanjabbar is at the point (sta 16+000 – 16+400) where the asphalt that is spread has a soft/liquid texture, which can be seen from the process of compacting and leveling the asphalt layer which is carried out by operating with a number of passes that is not in accordance with what was planned during the trial mix. So it is necessary to carry out an analysis to evaluate the material composition of the hot mix asphalt design layered by Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). The method used is to use secondary data analysis methods in the form of DMF, JMF and gradation data. The results of the analysis of the composition of the hot asphalt mix material show that there are differences in the total proportion value of the mixture, where in the DMF the planned proportion is 32.97% for fine aggregate, 28.26% for medium aggregate, 18.84% for coarse aggregate, 1.88 % for filler, and 5.80% for asphalt. At JMF the proportion of results from weighing is 37.68% for Hot Bin I (fine aggregate), 35.80% for Hot Bin II (medium aggregate), 18.84% for Hot Bin III (coarse aggregate), 1.88% for filler, and 5.80% for asphalt. In field implementation, the proportion of the total mixture produced was 17.90% for Hot Bin III (coarse aggregate), 33.91% for Hot Bin II (medium aggregate), 40.51% for Hot Bin I (fine aggregate), 1, 88% for filler, and 5.81% for asphalt.

Type: Article
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Ayzadt
Date Deposited: 01 Apr 2024 02:03
Last Modified: 01 Apr 2024 02:03
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/62336

Actions (login required)

View Item View Item