PENGARUH PERBEDAAN PASANG SURUT TERHADAP PENANGKAPAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DENGAN ALAT TANGKAP BUBU LIPAT DI PERAIRAN KAMPUNG LAUT

NASUTION, M RIDHO PRATAMA (2024) PENGARUH PERBEDAAN PASANG SURUT TERHADAP PENANGKAPAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DENGAN ALAT TANGKAP BUBU LIPAT DI PERAIRAN KAMPUNG LAUT. S1 thesis, uNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
cover.pdf

Download (212kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (69kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (188kB)
[img] Text
BAB I RIDHO.pdf

Download (304kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (186kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (199kB)

Abstract

PENGARUH PERBEDAAN PASANG SURUT TERHADAP PENANGKAPAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DENGAN ALAT TANGKAP BUBU LIPAT DI PERAIRAN KAMPUNG LAUT Oleh: M Ridho Pratama Nasution (E1E017022) dibawah bimbingan: Ir. Resmi, M.P1) dan Nelwida, S.Pt., M.P2) Program Studi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Fakultas Peternakan Universitas Jambi RINGKASAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu penangkapan yang efektif dalam menangkap kepiting bakau (scylla seratta) dengan alat tangkap bubu lipat (collapsible trap) di perairan Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Materi pada penelitian ini adalah hasil tangkapan kepiting bakau (Scylla serrata), serta peralatan berupa alat tangkap bubu berjumlah 10 buah, pH meter, thermometer, timbangan digital, refragtometer, buku catatan dan kamera. Metode yang digunakan adalah metode experimental fishing dengan jumlah bubu yang digunakan adalah 10 buah. Peubah yang diamati adalah komposisi, jumlah dan berat tangkapan, serta lebar karapas. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 20 hari penangkapan dengan bubu lipat (pada daerah pasang surut memberikan hasil yang berbeda, dimana hasil tangkapan pada saat pasang lebih banyak (31 ekor) dibanding saat surut (21 ekor). Kemudian berat tangkapan juga menunjukkan hasil yang berbeda, dimana berat tangkapan saat pasang lebih tinggi (746,45 gram) dibanding tangkapan saat surut (429,45 gram). Sementara itu, lebar karapas kepiting dari hasil tangkapan saat pasang maupun surut tidak menunjukkan hasil yang berbeda yaitu lebar karapas kepiting bakau saat penangkapan pada kondisi pasang adalah 17,5 cm/ekor dan saat kondisi surut adalah 17,0 cm/ekor. Kesimpulan waktu penangkapan yang efektif dalam menangkap kepiting bakau dengan alat tangkap bubu lipat di perairan Kampung Laut adalah pada malam hari atau saat air sedang pasang, karena pada waktu tersebut hasil tangkapan kepiting bakau lebih banyak dibanding dengan saat air surut. Kata Kunci : kepiting bakau, pasang, surut, bubu lipat

Type: Thesis (S1)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Depositing User: NASUTION
Date Deposited: 16 Apr 2024 08:23
Last Modified: 16 Apr 2024 08:23
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/62967

Actions (login required)

View Item View Item