Sonia, Sonia (2024) ISOLASI SENYAWA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI FRAKSI ETANOL BIJI DUNGUN (Heritiera littoralis) MENGGUNAKAN METODE DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidrazil). S1 thesis, Kimia.
![]() |
Text
Sonia_F1C120012_Skripsi..pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
Cover.pdf Download (312kB) |
![]() |
Text
Halaman Pengesahan Sonia.pdf Download (315kB) |
![]() |
Text
Abstrak.pdf Download (314kB) |
![]() |
Text
Bab I.pdf Download (351kB) |
![]() |
Text
Bab V.pdf Download (310kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (464kB) |
Abstract
Heritiera littoralis merupakan salah satu jenis pohon mangrove sejati dan banyak tumbuh di Indonesia temasuk di pesisir timur Jambi. Warga sekitar menyebut mangrove jenis Heritiera littoralis dengan nama Dungun. Dungun (Heritiera littoralis) dimanfaatkan secara tradisional sebagi pengobatan berbagai masalah kesehatan. Secara ilmiah, dungun diketahui memiliki berbagai metabolit sekunder seperti flavonoid, fenolik, tanin dan steroid yang menyebabkan dungun memiliki aktivitas farmakologis. Hal ini menyebabkan dungun berpotensi sebagai senyawa antioksidan. Penelitian mengenai dungun sendiri masih terbilang minim. Sehingga pada penelitian ini dikembangkan pengujian aktivitas antioksidan terhadap dungun. Pada penelitian ini biji dungun (Heritiera littoralis) di maserasi menggunakan pelarut etanol. Ekstrak yang diperoleh dipekatkan menggunakan rotary evaporator dan didapatkan crude etanol. Rendemen crude etanol yang diperoleh sebesar 16%. Kemudian dilakukan fraksinasi menggunakan tiga pelarut yaitu n-heksana, etil asetat dan etanol. Selanjutnya masing-masing fraksi di uji screening fitokimia dan uji aktivitas antioksidan. Sehingga diperoleh fraksi teraktif untuk selanjutnya dilakukan proses pemisahan dan pemurnian senyawa. Kemudian pemisahan dilakukan dengan menggunakan KVC. Vial yang memiliki pola noda yang sama pada KLT kemudian digabungkan dan diperoleh 3 subfraksi gabungan. Kemudian ketiga fraksi diuji aktifitas antioksidan untuk melihat mana yang paling tinggi aktivitasnya. Selanjutnya dilakukan pemurnian menggunakan KKG tehadap subfraksi F.2 dan diperoleh 37 vial. Vial yang memiliki pola noda yang sama pada KLT kemudian digabungkan dan diperoleh 5 sub-subfraksi gabungan. Isolat yang didapatkan kemudian dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH dan kontrol positif digunakan asam askorbat. Golongan senyawa yang terdapat pada fraksi etanol yaitu flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Sedangkan pada isolat murni F2.1 mengandung senyawa golongan tanin. Crude etanol memiliki niali IC50 sebesar 19,41 ppm. Fraksi n-heksana memiliki nilai IC50 sebesar 278,12 ppm. Fraksi etil asetat memiliki nilai IC50 sebesar 286,82 ppm. Fraksi etanol memiliki nilai IC50 sebesar 26,51 ppm. Senyawa yang berhasil diidolasi dari fraksi etanol biji dungun pada fraksi F2.1 memiliki nilai IC50 sebesar 37,89 ppm. Sedangkan pada kontrol positif asam askorbat memiliki nilai IC50 sebesar 5,68 ppm sehingga dapat disimpulkan dahwa senyawa dari golongan tanin tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia |
Depositing User: | Sonia |
Date Deposited: | 26 Apr 2024 06:38 |
Last Modified: | 26 Apr 2024 06:38 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/63126 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |