ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA BIOAKTIF FRAKSI ETANOL BIJI DUNGUN (Heritiera littoralis) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

Lestari Br Perangin Angin, Emi (2024) ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA BIOAKTIF FRAKSI ETANOL BIJI DUNGUN (Heritiera littoralis) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus). S1 thesis, Kimia.

[img] Text
Skripsi Full_Emi Lestari Br Perangin Angin.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Cover Skripsi_Emi Lestari Br Perangin Angin-1.pdf

Download (144kB)
[img] Text
Halaman Pengesahan_Emi Lestari Br Perangin Angin.pdf

Download (345kB)
[img] Text
Abstrak_Emi Lestari Br Perangin Angin.pdf

Download (218kB)
[img] Text
BAB 1_Emi Lestari Br Perangin Angin.pdf

Download (241kB)
[img] Text
BAB V_Emi Lestari Br Perangin Angin.pdf

Download (210kB)
[img] Text
Daftar Pustaka_Emi Lestari Br Perangin Angin.pdf

Download (250kB)

Abstract

Dalam penelitian ini potensi senyawa antiinfalamsi ini digunakan bahan alam yaitu biji dungun. Bagian biji dipilih karena oleh masyarakat setempat digunakan sebagai obat tradisional seperti pengobatan diare dan disentri, namun banyak masyarakat yang belum memanfaatkan. Sampel biji dungun (Heritiera littoralis) diambil di Desa Tanjung Solok, Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, Indonesia. Pada penelitian ini berfokus pada hasil ekstraksi biji dungun fraksi etanol. Pada penelitian ini, hasil skrining fitokimia biji dungun ekstrak etanol mengandung beragam senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, tanin, saponin, dan steroid. Pada hasil kromatografi Vakum Cair (KVC) terdapat 3 fraksi yang didapatkan yaitu Fraksi F1, Fraksi F2 dan Fraksi F3. Kemudian dilakukan pemisahan dengan menggunakan Kromatografi Kolom Gravitasi (KKG) menggunakan hasil Fraksi F2 dari Kromatografi Vacum Cair untuk mendapatkan hasil isolat murni, terdapat 5 fraksi dan isolat terbentuk di Fraksi 3 yang bernama F2.3 (isolat). Untuk lebih jelas dilakukan uji kemurnian terhadap isolat dengan menentukan titik leleh menggunakan alat melting point. Berdasarkan hasil uji titik leleh isolat yang diduga katekin diperoleh titik leleh isolat sebesar 175,2°C. Berdasarkan literatur diketahui bahwa titik leleh katekin sebesar 175-177°C. Dilihat dari titik lelehnya dapat disimpulkan bahwa isolat yang diduga katekin cukup murni. Berdasarkan hasil karakterisasi senyawa menggunakan spektrofotometer Uv-Vis dan FT-IR, untuk Uv-Vis menunjukkan bahwa isolat memberikan dua puncak serapan, yaitu 218 nm dan 280 nm. Serapan pada 218 nm menunjukkan adanya sistem ausokrom (gugus -OH) dengan satu ikatan rangkap tidak terkonjugasi dalam senyawa menunjukkan adanya ikatan n – σ*. Kemudian serapan pada 280 nm menunjukkan adanya transisi elektron π ke π* yang disebabkan oleh adanya ikatan rangkap C=O. Sedangkan FT-IR pada isolat F2.3 fraksi etanol biji dungun menunjukkan adanya serapan pada masing-masing puncak diantarannya yaitu pada bilangan gelombang 3346,55 cm-1 yang menunjukkan vibrasi ulur gugus hidroksi (-OH), pada bilangan gelombang 2925,67 menunjukkan adanya stretching dari gugus C-H alkana. bilangan gelombang 1521,35 cm-1 yang menyatakan adanya rentang C=C aromatik. bilangan gelombang 1040,92 cm-1 yang menyatakan adanya gugus C- O alkohol primer. Hasil karakterisasi tersebut mendeskripsikan isolat diduga merupakan senyawa katekin. Kemudian dilakukan pengujian antiinflamasi dengan menggunakan metode Rat hind paw edema dengan menggunakan mencit (Mus musculus) sebagai hewan uji. Berdasarkan pada hasil data, dihitung persen inhibisi rata-rata dari setiap dosis yang diberikan. Persen inhibisi rata-rata yang tertinggi diperoleh untuk Na diklofenak adalah 80,21%. Kemudian diikuti oleh ekstrak 15 mg/KgBB yang memiliki persen inhibisi yang cukup signifikan yaitu 62,63% dan persen inhibisi isolat 10 mg/KgBB sebesar 53,13%. Hal ini dikarenakan semakin tinggi konsentrasi, maka persen penghambatanpun akan semakin tinggi, artinya semakin tinggi konsentrasi dengan kandungan senyawa aktif antiinflamasi, maka kemampuan penghambatan radang akan semakin meningkat pula sehingga menandakan persen inhibisi yang tinggi pada konsentrasi optimum.

Type: Thesis (S1)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia
Depositing User: ANGIN
Date Deposited: 26 Apr 2024 06:38
Last Modified: 26 Apr 2024 06:38
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/63127

Actions (login required)

View Item View Item