UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN GEDI (Abelmoschus manihot (L). Medik) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)

MAULANA.Z, PRAN FAJRI (2023) UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN GEDI (Abelmoschus manihot (L). Medik) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus). S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text (ABSTRACT SKRIPSI)
ABSTRACT SKRIPSI.pdf

Download (25kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (32kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf

Download (14kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (300kB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI.pdf

Download (4MB)
[img] Text
SKRIPSI Pran Fajri Maulana.Z F1F118011 (full).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Luka sayat adalah luka yang dapat disebabkan oleh faktor yang disengaja seperti pembedahan atau luka karena kecelakaan, trauma akibat sayatan dengan benda tajam seperti pecahan kaca, pisau dapur dan seng. Luka harus segera diobati agar tidak menimbulkan infeksi. Berdasarkan bukti empiris, tanaman daun gedi (Abelmoschus Manihot (L). Medik) dimanfaatkan oleh masyarakat di Sulawesi Utara dengan cara ditumbuk dan ditambal untuk pengobatan memar. Selain itu, tanaman ini mengandung metabolit sekunder antara lain Alkaloid, Flavonoid, Saponin, Tanin, Steroid/Triterpenoid yang berkhasiat untuk mengobati luka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh ekstrak etanol daun gedi (Abelmoschus Manihot (L). Medik) terhadap penyembuhan luka pada tikus putih jantan dan menentukan konsentrasi ekstrak terbaik dalam penyembuhan luka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan pendekatan Post Test Only Control Group Design. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus, dimana setiap kelompok tikus akan mendapatkan perlakuan yaitu (K+,K-,P1, P2, P3) dengan konsentrasi ekstrak yang berbeda yaitu 2%, 4% dan 8% yang dicampur dengan Vaseline flavum 50 g, kontrol negatif (K-) menggunakan Vaseline flavum dan kontrol positif (K+) menggunakan salep betadine 10%, masing-masing perlakuan diberikan secara topikal, yaitu 0,5 g dioleskan pada permukaan kulit yang terluka selama 14 hari pengujian. Parameter yang diamati adalah penyembuhan diameter sayatan dan pengamatan histopatologi. Hasil dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun gedi (Abelmoschus Manihot (L). Medik) memiliki efek penyembuhan pada luka sayat, pada konsentrasi 4% dapat memberikan efek penyembuhan luka pada tikus putih jantan dengan didapat rata-rata nilai AUC sebesar 15,210, salep betadine dengan didapat rata-rata nilai AUC sebesar 14,982, kemudian disusul oleh kelompok perlakuan dengan konsentrasi 2% dan konsentrasi 8% dengan didapat rata-rata nilai AUC sebesar 15,954 dan 16,594. Kata kunci: Luka Sayat, Ekstrak Etanol, Daun Gedi, Tikus Putih Jantan

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Luka Sayat, Ekstrak Etanol, Daun Gedi, Tikus Putih Jantan
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Farmasi
Depositing User: Z
Date Deposited: 03 May 2024 08:25
Last Modified: 27 Jun 2024 23:50
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/63243

Actions (login required)

View Item View Item